Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membantah keterlibatan dirinya dalam pengangkatan Haris Hasanuddin sebagai Kepala Kantor Wilayah atau Kakanwil Kementerian Agama Jawa Timur. Bantahan tersebut disampaikan Khofifah dalam menanggapi dugaan dirinya meminta mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Rommy, untuk membantu pengangkatan Haris pada jabatan tersebut.
"Saudara pernah mengatakan ke terdakwa Romahurmuziy 'Gus Gus, Haris tolong diperjuangkan biar sinergi pemerintahan provinsi lebih baik ke depan', ada bicara seperti itu?" tanya anggota majelis hakim Rianto Adam Ponto di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (11/12.
Khofifah mengaku tak melakukan hal tersebut. Dia hanya mengonfirmasi adanya titipan dari mantan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya, Asep Saifuddin Chalim, untuk menanyakan pelantikan Haris yang telah terpilih.
"Katanya 'Ada proses yang tidak selesai terkait pemilihan kader di Jatim, kenapa tidak segera dilantik, padahal sudah selesai'. Beliau menelepon saya, lalu setelah kiai Asep telepon, kebetulan Mas Rommy mengirimi saya whatsapp untuk minta hadir kampanye PPP 10 April 2019, saya menyampaikan insyaallah hadir, kemudian saya sampaikan jangan sampai tandingan dengan kampanye lain," kata Khofifah menjawab pertanyaan hakim.
Khofifah menyampaikan hal itu saat menjadi saksi untuk Rommy, yang didakwa menerima suap dalam pengangkatan jabatan pejabat Kementerian Agama Jawa Timur.
"Saya katakan ke Mas Rommy 'Jangan kanginan' (masuk angin) karena saya melanjutkan bahasa beliau (Asep) sudah selesai kenapa tidak segera dilantik," ucap Khofifah menambahkan.
Dia menjelaskan, dirinya mengenal Haris setelah menjabat gubernur pada akhir Februari 2019. Perkenalan tersebut terjadi saat koordinasi Kementerian Agama dengan Pemrov Jawa Timur.
Dalam acara tersebut, Haris yang menjadi moderator masih menjabat sebagai Plt Kakanwil Kementerian Agama Jawa Timur. Adapun Khofifah menjadi narasumber dalam acara tersebut.
Khofifah menegaskan, dirinya tidak pernah memberi rekomendasi agar Haris diangkat untuk menduduki jabatan Kakanwil Kementerian Agama Jawa Timur.
"Tidak pernah dan tidak memberikan rekomendasi tertulis, tidak yang mulia," katanya.
Meski demikian, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama itu mengaku pernah melakukan umrah bersama Asep Saifuddin Chalim dan mertua Haris, M Roziqi, mantan Kakanwil Kementerian Agama Jawa Timur sekaligus ketua tim sukses Khofifah pada Pilgub Jatim. Namun, lagi-lagi Khofifah membantah ada titipan agar Haris mendapat jabatan pimpinan di Kementerian Agama Jawa Timur.
"Pernah umroh Januari 2019 bersama Pak Roziqi, kyai Asep, tapi tidak ada komunikasi terkait Haris," ucapnya.
Terkait hubungannya dengan Rommy, Khofifah menerangkan dirinya telah mengenalnya cukup lama. Hal ini lantaran Khofifah berkawan dengan ibunda Rommy saat sama-sama menjadi anggota DPR RI periode 1992-1997.
"Tapi hanya mengenal sepintas karena kami di Jakarta sedangkan mas Rommy di Yogya," kata Khofifah.
Haris telah divonis dua tahun penjara karena terbukti menyuap Romahurmuziy dan mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin senilai Rp325 juta. Suap diberikan terkait jabatan sebagai Kakanwil Kementerian Agama Jawa Timur.