Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membenarkan mengalihkan jalur pejalan kaki dan pesepeda menjadi aspal untuk kendaraan bermotor di Simpang Jalan Wijaya I-Jalan Wolter Monginsidi-Jalan Suryo atau lampu merah Santa, Jakarta Selatan. Kilahnya, kebijakan ini untuk mengurai kemacetan.
"Penataan tersebut dilakukan agar distribusi kendaraan dapat berjalan lebih baik seiring dengan semakin tingginya kemacetan di area tersebut," ucap Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta, Syafrin Liputo, dalam keterangannya, Minggu (16/4).
Dia berdalih mobilitas masyarakat meningkat pesat menyusul dicabutnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Pemprov Jakarta pun berupaya mengeluarkan kebijakan secepat mungkin diiringi evaluasi agar efektif dan tepat sasaran.
Syafrin juga mengklaim pembongkaran jalur pejalan kaki tersebut telah berdasarkan kajian bersama Satlantas Polda Metro Jaya, termasuk uji coba pada 6-12 April 2023. Dinas Bina Marga Jakarta lalu melakukan penyesuaian pada trotoar dengan memasang ramp.
Saat ini, lanjutnya, Pemprov Jakarta terus memantau kondisi lalu lintas di persimpangan Santa untuk dikaji lebih lanjut. Dishub pun mengerahkan sejumlah personel guna mengawasi pergerakan lalu lintas di lokasi.
Di sisi lain, Dishub Jakarta telah bertemu dengan beberapa komunitas, seperti Koalisi Pejalan Kaki, bike to work, Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), Road Safety Asociation, dan Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), di Simpang Santa, pagi tadi. Dalam kesempatan itu, Syafrin memberikan paparan tentang tujuan pembongkaran jalur pejalan kaki dan peseda di sana.
"Kami akan membuat desain penataan fasilitas pejalan kaki dan pesepeda dengan melibatkan komunitas sebelum dilaksanakan penyediaan fasilitasnya. Sehingga, bagi pejalan kaki dan pesepeda yang akan menyeberang tetap memenuhi prinsip pergerakan yang selamat, aman, nyaman, dan menerus," tuturnya.