Badan Layanan Umum Trans Semarang menggandeng Grab, platform transportasi untuk membangun sistem sistem multimoda atau angkutan penumpang antarmoda. Akan ada 300 halte Trans Semarang.
Managing Director Grabpay Indonesia Ongki Kurniawan mengatakan halte tersebut akan dijadikan point of interest atau POI dengan menghubungkan 300 halte Trans Semarang. Halte Trans Semarang pun akan langsung muncul dalam pencarian di aplikasi Grab.
Sehingga memudahkan penumpang Trans Semarang saat hendak berganti moda transportasi. Rencananya shelter Grab tersebut berada di samping halte Trans Semarang.
"Ini multimoda bukan sistem feeder, tukas Ongki seperti dikutip Antara.
Perbedaan dengan feeder bahwa masyarakat yang menggunakan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang untuk pergi ke halte maupun dari halte ke tempat lain bisa langsung terkoneksi dengan layanan Grab. Penumpang Trans Semarang juga bisa pesen langsung ke samping shelter atau dengan GrabNow.
Ongki menegaskan sistem multimoda itu bukan untuk berkompetisi antara Grab dan Trans Semarang, melainkan justru saling membantu konektivitas penumpang yang tanpa hambatan. Ongki menambahkan bahwa dari sisi pendapatan terbilang bagus.
"Mitra Grab akan mendapatkan penumpang yang lebih banyak," tukas Ongki.
Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Semarang Kusnandir menambahkan kerja sama yang dijalin dengan Grab dapat memudahkan penumpang yang tiba di halte melanjutkan perjalanan. Sekaligus memberikan pengalaman bagi masyarakat untuk bepergian tanpa hambatan di seluruh halte Trans Semarang.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala BLU Trans Semarang Ade Bhakti akan berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna moda transportasi massal.