Seorang bayi di Lampung bernama Nova turut menjadi korban Tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12) malam. Meski dinyatakan tidak diketahui keberadaannya selama 11 jam, bayi berusia satu bulan tersebut ternyata selamat.
Orang tua bayi tersebut Sanali (60) dan Suha istrinya, di lokasi pengungsian Desa Way Muli Timur, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, membenarkan anaknya itu akhirnya bisa diselamatkan oleh petugas.
“Sudah sekitar 11 jam tidak jelas keberadaannya, akhirnya besok paginya baru bisa ketemu masih hidup, tertimbun puing-puing berserakan,” kata Sanali di Lampung.
Sanali menuturkan, saat malam kejadian dirinya sama sekali tak mengetahui ada tanda-tanda akan terjadi bencana tsunami di kawasan pesisir tersebut. Ketika itu, bayi Nova sedang disusui oleh ibunya, hingga tsunami datang dan mereka berhamburan mencari tempat yang aman.
"Terdengar suara beletak beletak disertai geledek di sekitarnya, namun sama sekali tak menyangka akan terjadi tsunami di sini," ujarnya.
Adapun pihak orang tua bayi Nova baru mengetahui anaknya selamat setelah mendengar ada tangisan bayi di luar rumahnya.Kondisi Nova saat ini masih terlihat beberapa bekas luka yang berada di sekitar kepalanya.
Kini bayi Nova diasuh oleh kakaknya bernama Lia (18) yang juga menjadi korban dan selamat dari tsunami. Lia bisa selamat karena saat kejadian sedang berada di luar desa untuk suatu keperluan.
Kondisi bayi itu bersama para pengungsi lain masih bertahan di posko. Juga terus dipantau oleh tim medis yang masih terus bertugas membantu para korban tsunami itu pula.
Menurut tim medis dan relawan di posko pengungsian itu, hingga kini terdata masih ada 248 orang, 128 di antaranya adalah anak-anak, dengan 14 balita, termasuk ada anak kembar berada di posko pengungsian ini. Namun sebagian pada siang hari kembali ke rumah/permukiman mereka.
Pada lokasi pengungsian, warga korban tsunami khususnya anak-anak masih bersekolah. Berharap mendapatkan bantuan peralatan sekolah dan baju seragam, mengingat harta benda termasuk pakaian dan peralatan sekolah mereka miliki, umumnya hilang tersapu gelombang tsunami. (Ant)