Bupati Mimika, Eltinus Omaleng, mengingatkan TNI dan Polri agar waspada mengantisipasi gangguan keamanan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Pasalnya, bukan tak mungkin KKB masuk ke wilayah Kabupaten Mimi ka melalui Ugimba.
“Kami minta jajaran TNI dan Polri bisa mengantisipasi gangguan keamanan yang dilakukan oleh KKB di wilayah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Tidak menutup kemungkinan KKB bisa bergerak di wilayah Mimika terutama di distrik Tembagapura yang masuk melalui Ugimba,” kata Eltinus di Papua pada Kamis (10/1).
Eltinus mencontohkan, kepindahan KKB dari satu wilayah ke wilayah lain sudah terjadi. Pascapembantaian pekerja Istaka Karya, banyak anggota KKB yang diburu TNI dan Polri berpidndah dari Kabupaten Nduga ke Sinak, Puncak.
"Dari Nduga pindah ke Sinak, bisa masuk ke Ugimba dan Tembagapura. Saya minta tolong TNI dan Polri untuk jaga sama-sama. Kami tidak mau terjadi lagi di daerah kita," kata Bupati Eltinus.
Menurtnya, jika KKB berpindah ke wilayah Mimika tentunya bukan tanpa tujuan. PT Freeport Indonesia menjadi salah satu sasaran KKB, sebagaimana yang telah terjadi beberapa tahun terakhir dengan adanya penembakan, penyanderaan sampai pada pembakaran rumah sakit, sekolah, termasuk rumah warga di Kampung Banti, tidak jauh dari Tembagapura.
Karena itu, Bupati Eltinus mengajak semua pihak termasuk masyarakat untuk sama-sama menjaga keamanan sebagai tanggungjawab bersama, bukan terbatas hanya pada TNI dan Polri saja.
Menanggapi peringatan Bupati, Kapolres Mimika, AKBP Agung Marlianto, atas nama pimpinan TNI dan Polri di Mimika menyatakan siap menjaga keamanan termasuk mengantisipasi gangguan KKB di wilayah Kabupaten Mimika, Papua.
Namun demikian, Kapolres juga berpesan kepada Bupati Eltinus agar dapat memberikan perhatian terutama upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah pegunungan seperti di Distrik Tembagapura.
"Kami minta juga agar pemerintah daerah bisa memperhatikan kesejahteraan masyarakat di sana, misalnya terkait pendidikan, kesehatan dan lain-lain sebab jika tidak, mereka rentan untuk dihasut atau mudah untuk diajak bergabung dengan KKSB," ujar Agung Marlianto. (Ant)