Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia menargetkan pembentukan 20 juta hektare kawasan konservasi perairan pada 2020. Selain bermanfaat bagi lingkungan, kawasan konservasi perairan dapat mendatangkan keuntungan ekonomi bagi masyarakat.
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Hubungan Antar Lembaga KKP Suseno mengatakan, target tersebut akan memberi dampak positif bagi kehidupan dunia, seiring terjadinya perubahan iklim.
Pembentukan 20 juta hektare kawasan konservasi perairan juga akan menunjukkan kepemimpinan Indonesia, karena kekayaan laut berlimpah yang berada di Nusantara.
"Jadi untuk di laut kita memimpin, dan yang penting keberlanjutan dari masyarakat yang hidupnya 60% di pesisir, tentu menjamin kehidupan mereka," kata Suseno di CTC Denpasar, Bali, Jumat (29/11).
Dia menjelaskan, kawasan konservasi perairan penting bagi kelestarian ekosistem. Habitat penting untuk ikan memijah, tumbuh, dan mencari makan juga akan terjaga, sehingga berdampak positif bagi masyarakat.
Pelibatan masyarakat pesisir, kata Suseno, penting bagi pengelolaan kawasan konservasi perairan. Masyarakat harus turut serta menjaga sumber daya laut, sehingga dapat mendatangkan keuntungan ekonomi bagi warga sekitar dan pemerintah lokal, antara lain melalui pengembangan wisata bahari.
"Ada tiga pesan saya. Kita boleh bangun ekonomi untuk laut, tapi yang mana yang ekonominya maju tanpa harus merusak alam. Tapi punyanya private sector, perusahaan, ketika kita enggak mau harus ada social inclusiveness, jadi keadilan sosial, data ekonomi makro berdasarkan sumber daya laut yang berkelanjutan, dan ketiga keadilan sosial tetap harus diperhatikan," kata Suseno. (Ant)