close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
ilustrasi. KKP
icon caption
ilustrasi. KKP
Nasional
Rabu, 04 Mei 2022 11:35

KKP sebut ekspor perikanan meningkat 21,63% dari tahun lalu

Menurut data sementara Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor produk perikanan mencapai US$548,35 juta pada Maret 2022.
swipe

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut sektor kelautan dan perikanan mencatatkan kinerja positif pada triwulan I 2022. Neraca perdagangan produk perikanan mengalami surplus sebesar US$ 1,39 miliar, sekaligus naik 21,78% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Menurut data sementara Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor produk perikanan mencapai US$548,35 juta pada Maret 2022 atau setara dengan Rp7,87 triliun. Angka ini lebih tinggi 22,48% dari Februari 2022, dan 14,87% lebih tinggi dari nilai ekspor Maret tahun sebelumnya.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Artati Widiarti mengungkapkan bahwa selama periode Januari 2022 hingga kuartal I 2022, ekspor hasil perikanan mencapai nilai kumulatif sebesar US$1,53 miliar, meningkat 21,63% dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

“Ini setara dengan Rp21,95 triliun dan peningkatannya luar biasa dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Artinya produk kita semakin diminati di pasar ekspor,” ujar Artarti.

Selama periode ini, Amerika Serikat menjadi tujuan ekspor utama, dengan nilai US$727,27 juta. Diikuti oleh China dengan US$214,39 juta, Jepang dengan US$151,62 juta, ASEAN dengan US$151,26 juta, dan Uni Eropa dengan US$78,17 juta.

Dari sisi komoditas, udang menjadi yang paling diminati dengan nilai US$ 621,92 juta atau menyumbang 40,64% dari total nilai ekspor, diikuti oleh tuna-Kakarang-dongkol sebesar US$ 189,53 juta (12,39%) dan rajungan sebesar USD 172,56 juta. 11,28%), cumi potong gurita US$154,53 juta (10,10%), rumput laut US$114,26 juta (7,47%) dan nila US$14,86 juta (0,97%).

“47,53% nilai ekspor kita berasal dari pasar AS,” lanjut Artati.

Pada triwulan I tahun 2022, nilai impor perikanan Indonesia hanya 9,14% dari nilai ekspor, meskipun terjadi peningkatan ekspor. Dari Januari hingga Maret tahun ini, nilai impor BPS adalah US$139,89 juta.

Melihat angka tersebut, Artati optimistis sektor kelautan dan perikanan akan terus tumbuh. Khusus tahun ini, PDSPKP telah berpartisipasi dalam banyak pameran perdagangan makanan laut internasional, seperti Seafood Expo North America (SENA) yang diadakan di Boston, AS pada bulan Maret, dan Seafood Global Expo (SEG) yang diadakan di Barcelona, Spanyol. akhir April.

"Alhamdulillah, nilai impor kita masih di bawah 10% terhadap nilai ekspor, ini mengukuhkan Indonesia sebagai negara net importir produk perikanan. Kita optimistis nilai ekspor akan terus meningkat," tutupnya.

img
Bessam
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan