Kasus infeksi Covid-19 di wilayah Tambora, Jakarta Barat, kembali bertambah setelah pelaksanaan uji swab terhadap warga RW 07 Jembatan Besi. Mereka saat ini menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
"Berdasarkan hasil swab yang kami terima, ada sembilan warga kami yang positif Covid-19," kata Camat Tambora, Bambang Sutama di Jakarta, Jumat (15/5).
Sembilan orang warga yang positif itu ditemukan setelah mereka mengikuti uji swab yang dilakukan untuk melacak penularan Covid-19 di klaster Tambora. Itu merupakan pengujian tahap kedua yang dilakukan di klaster tersebut.
Bambang menjelaskan, saat ini sembilan orang warganya tersebut masih menjalani proses isolasi di rumah masing-masing. Namun, pihak kecamatan tengah berkoordinasi dengan Puskesmas Tambora dan rumah sakit, agar sembilan orang positif virus corona itu menjalani karantina di rumah sakit.
Ada dua rumah sakit yang rencananya akan menjadi rujukan bagi sembilan orang tersebut. Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat, dan RSUD Tarakan di Gambir, Jakarta Pusat.
"Kalau tidak kami bawa ke rumah sakit, dikhawatirkan akan terjadi penyebaran wabah semakin meluas," ujar Bambang.
Menurutnya, uji swab tahap ketiga akan segera dilaksanakan di kawasan RT 12 RW 07 Jembatan Besi. Kawasan tersebut juga diduga terdapat warga positif Covid-19, karena adanya warga setempat yang berinteraksi dengan warga di RT 07 dan RT 06 yang sudah terkonfirmasi positif corona.
"Kalau tahap satu kan satu keluarga positif. Kalau sekarang ada enam keluarga yang positif. Jadi kami kira butuh uji usap lebih meluas lagi," kata Bambang.
Dia mengatakan, ada kemungkinan Covid-19 menginfeksi banyak warganya. Namun Bambang mengatakan, hal tersebut menjadi pelajaran bagi warga sekitar agar lebih mementingkan pencegahan penularan virus tersebut.
Klaster Tambora muncul setelah warga RW 07 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, menggelar salat tarawih berjemaah di Musala Baitul Muslimin. Mereka kemudian dievakuasi setelah diduga terkena paparan corona dari imam salat tarawih.
Imam salat sekaligus Ketua RW itu sempat diminta untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet. Namun dia menolak dengan mengatakan dirinya dalam keadaan sehat.
Namun, selain dia, Covid-19 terlanjur menular pada istri dan cucunya. Hal itu terkonfirmasi melalui uji swab tahap pertama yang berlangsung di Puskesmas Tambora.