close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Petugas kepolisian membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan./ Antara Foto
icon caption
Petugas kepolisian membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan./ Antara Foto
Nasional
Selasa, 12 Februari 2019 21:55

KLHK klaim berhasil turunkan kebakaran hutan sejak 2015

Dari 70.971 hektar area kebakaran di 2015, diklaim turun menjadi 9.245 pada 2019.
swipe

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, menyatakan pemerintah sangat fokus menyelesaikan persoalan kebakaran hutan. Dia mengklaim, terjadi penurunan luas hutan yang terbakar setiap tahunnya.

"2018 kebakaran hutan hanya 510.564 hektar," kata Siti Nurbaya dalam diskusi bertajuk Langkah Berani Pulihkan Lingkungan, di Kantor Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).

Menurutnya, angka tersebut mengalami penurunan drastis sejak masa pemerintah Joko Widodo. Pada 2015, luas hutan yang terbakar mencapai 2.610.000 hektar. 

Sama seperti kebakaran hutan, jumlah titik api yang memicu kebakaran hutan pun mengalami penurunan. Pada 2015, jumlah  titik api yang mencapai 70.971 hektar mampu ditekan menjadi 9.245 pada 2019.

Keberhasilan itu, kata Siti Nurbaya, membuktikan komitmen pemerintah terhadap ancaman kebakaran hutan. Salah satu upaya pencegahan yang dilakukan pemerintah, adalah dengan menetapkan siaga darurat lebih dini. Selain itu, pemerintah terus berupaya melakukan penegakan hukum terhadap kasus-kasus kebakaran hutan.

"Penegakan hukum yang tegas dan menyelesaikan kasus-kasus karhutla (kebakaran hutan dan lahan). Selain itu kita melakukan perbaikan tata kelola hutan dan lahan," ucap Siti Nurbaya menerangkan.

Untuk membantu pemadaman karhutla di wilayah Kota Batam, Kepulauan Riau, Kementerian LHK mengerahkan satu unit helikopter. Ini dilakukan karena lokasi kebakaran yang sulit dijangkau.

"Untuk mencapai ke lokasi kebakaran susah, bukit terjal, maka kami dan Pemkot Batam meminta bantuan KLHK untuk menurunkan helikopter," kata Kepala Manggala Agni Daerah Operasional Batam, Iksan Abdillah di Batam, Selasa (12/2).

Dia menjelaskan, unit helikopter itu memiliki kantung air dengan kapasitas 1.000 liter, yang akan disiram di lokasi kebakaran.

Menurutnya, kebakaran hutan yang terjadi telah menimbulkan kerugian yang besar karena merusak ekosistem. Apalagi hutan lindung Sei Harapan yang terbakar, kondisinya paling baik dibanding hutan lain di Batam.

"Kerugian nilai rupiah belum bisa dihitung, karena hutan beda dari rumah dan lainnya, harga 1 pohon per kubik berbeda, pohon karena mengeluarkan oksigen," kata dia.

img
Armidis
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan