National Transportation Safety Board (NTSB), sebuah badan serupa Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) asal Amerika Serikat, bersama pihak The Boeing Company, ikut serta dalam investigasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Total keseluruhan tim yang diterjunkan sebanyak 16 orang.
"Mereka dalam hal ini membantu KNKT melakukan investigasi. Jadi semua data yang dari pabrikan melewati NTSB," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (1/11).
Dia menegaskan, NTSB hanya sekadar berbagi data terkait jatuhnya pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP tersebut. Termasuk di antaranya memberitahukan penyebab kerusakan pesawat yang jatuh di perairan Tanjung Karawang pada Senin (29/10).
"Tugas boeing itu membantu NTSB, membantu Indonesia. Ya kita sharing data saja," ucap Soerjanto.
Pesawat Lion Air buatan Boeing tersebut membawa 178 orang dewasa, 1 anak, dan 2 bayi, serta 8 kru dan awak pesawat. Pilot pesawat sempat meminta return to base (RTB) atau kembali ke bandara setelah terbang sekitar 2 menit.
Setelah sempat hilang kontak, pesawar rute Jakarta-Pangkalpinang tersebut akhirnya dinyatakan jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Tim gabungan masih melakukan pencarian korban di sekitar lokasi jatuhnya pesawat. Namun satu dari dua black box milik pesawat nahas tersebut telah ditemukan oleh penyelam dari Batalyon Intai Amfibi Marinir TNI AL. Hanya saja belum diketahi apakah benda berwarna oranya tersebut merupakan Cockpit Voice Recorder (CVR) atau Flight Data Recorder (FDR).