Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan menyuntik mati siaran analog televisi (analog switch off/ASO) di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada 25 Agustus mendatang. Diharapkan menjadi langkah positif bagi keberlangsungan program ke depannya.
"Jabodetabek ini barometer kita. Semoga pelaksanaan analog switch off di Jabodetabek ini segera berjalan dan berhasil dengan baik. Jabodetabek adalah pusat perekonomian di Indonesia," kata Dirjen Sumber daya dan perangkat Post dan Informatika (SDPPI) Kominfo, Ismail, dalam webinar, Jumat (19/8).
"Kalau kita berhasil melalui proses analog switch off dengan baik, insyaallah di daerah-daerah lain dapat kita lakukan dengan baik," imbuh dia.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid, mengklaim, pelaksanaan ASO atau migrasi ke siaran digital memberikan perubahan yang luas bagi kehidupan sehari-hari masyarakat. Bahkan, konten-konten yang dibuat akan bernilai tinggi.
"Tidak hanya perubahan teknologi, tapi kultur budaya, gaya hidup. Tidak hanya transformasi teknologi, tapi bagaimana memperkaya konten, membuat cerdas bangsa lewat tayangan bertanggung jawab," tuturnya.
Pelaksanaan kebijakan ASO ini didukung Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Demikian disampaikan Sekretaris Daerah Jakarta, Marullah Matali.
"ASO adalah sebuah keniscayaan, tetapi memang pemerintah harus memberikan fasilitas untuk migrasi dari analog ke digital dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan dukungan yang maksimal untuk itu," tandasnya.