Wakil Komisi II DPR dari Fraksi PPP Syamsurizal memandang, sejuta formasi Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat menjadi penyerapan para pegawai honorer. Hal ini dianggap sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Syamsurizal mengatakan, tanpa disadari batas waktu lima tahun yang diberikan undang-undang tersebut akan berakhir pada November ini. Maka dari itu, tidak heran bila Kementerian PAN-RB mengambil langkah untuk membuka formasi ASN.
"Kita khawatir karena pegawai-pegawai honor yang akan mengakhiri masa jabatan itu setelah tidak lolos dalam tes PPPK ini akan diberhentikan," katanya di DPR, Selasa (13/6).
Padahal, kata Syamsurizal, tenaga mereka masih diperlukan dalam lingkungan pemerintahan. Wacana ini diharapkan dapat menjadi kabar gembira bagi para honorer yang jumlah dua juta lebih.
"Ini sebuah berita gembira juga yang tadinya menjadi sumber keresahan dari para pegawai honor yang jumlahnya sudah dua juta lebih," ujarnya.
Maka dari itu, pelaksanaan tes PPPK telah meloloskan satu juga para pegawai honorer. Kini formasi ASN dengan jumlah dua juta akan dicari solusinya secara bertahap setelah tes PPPK sebelumnya.
"Hanya saja nanti mereka itu ada kayak penuh waktu juga kayak paruh waktu," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPan RB) Abdullah Azwar Anas mengatakan, pemerintah membuka rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan kuota 1.030.751 pada tahun ini.
Rincian kuota itu terdiri 15.858 CPNS dosen, 18.595 tenaga teknis lain, 6.472 PPPK dosen, 12.000 PPPK tenaga guru, 12.719 PPPK tenaga kesehatan, dan 15.205 PPPK tenaga teknis lain.
Kemudian untuk instansi daerah, terdapat 580.202 PPPK guru, 327.542 PPPK tenaga kesehatan, dan 35.000 PPPK tenaga teknis lainnya, serta alokasi PNS lulusan sekolah kedinasan sebanyak 6.259 orang.
"Sehingga totalnya 1.030.751," kata Azwar di Kawasan Istana Negara, Jakarta, Senin (12/6).
Ia juga menyampaikan dari total sejuta kuota yang tersedia, 80% formasi diperuntukkan bagi non-ASN atau PPPK, sementara 20% lainnya untuk fresh graduate.
Para lulusan baru itu diakomodir lantaran pihaknya menerima aspirasi banyaknya yang ingin mengabdi setelah lulus.