PT Pertamina (Persero) diminta mengaudit keselamatan seluruh kilangnya di Indonesia. Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi VII DPR, Eddy Soeparno, menyusul terbakarnya kilang Pertamina di Dumai, Riau, paa Sabtu (1/4) malam.
"Belum sebulan Depo Plumpang terbakar, sekarang ledakan terjadi lagi di Kilang Dumai. Ini berarti ada masalah sistemik dalam operasional Pertamina yang harus dibenahi segera. Kejadian ledakan dan kebakaran ini terus berulang di berbagai tempat," tuturnya dalam keterangannya, Minggu (2/4).
"Pertamina harus lakukan audit investigasi dan audit keselamatan secepatnya. Bukan hanya pada Plumpang atau Dumai, tapi seluruh kilang dan depo Pertamina seluruh Indonesia," imbuhnya.
Menurut Eddy, sekalipun kebakaran sudah padam dalam beberapa jam selang ledakan, tetapi itu tidak bisa menjadi dalih Pertamina. Pangkalnya, yang terpenting adalah mengetahui pangkal kejadian.
"Pemadaman cepat penting, tapi pertanyaannya adalah kenapa sampai terjadi ledakan? Siapa yang lalai atau sistem apa yang tidak bekerja hingga meledak? Ini harus ditemukan segera penyebabnya agar tidak terjadi pada kilang dan depo Pertamina lain," katanya.
Selain itu, Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN) ini meminta Pertamina bertanggung jawab atas korban luka yang dibawa ke rumah sakit. Pun demikian dengan rumah warga atau fasilitas umum yang terdampak ledakan kilang Depo.
"Tanggung jawab penuh Pertamina terhadap korban luka dan rumah warga yang rusak serta plafon masjid yang runtuh akibat ledakan kilang Dumai ini. Sekali lagi, pastikan tidak ada kejadian serupa terulang," ujar Eddy.