Pemerintah terus menambah vaksin untuk memenuhi program vaksinasi Covid-19. Keseriusan itu, dibuktikan dengan didatangkannya 10 juta vaksin Covid-19 CoronaVac dalam bentuk curah (bulk) dan 1 juta vaksin untuk kebutuhan ekstra volume (overfilled).
Vaksin itu diimpor dari perusahaan farmasi asal China, Sinovac. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Oscar Primadi mengatakan, kehadiran vaksin Covid-19 tahap keempat ini menjadi bukti komitmen pemerintah melindungi masyarakat dan mengakhiri pandemi dengan vaksinasi gratis.
"Kedatangan vaksin tahap keempat ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengamankan kebutuhan vaksin melawan Covid-19, khususnya untuk tahap kedua vaksinasi yang ditujukan kepada 17,4 juta petugas publik," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (2/2).
Menurut dia, ketersediaan vaksin Covid-19 ini aman dan berjalan sesuai skema yang telah direncanakan berkat lancarnya koordinasi dan komunikasi antara pemerintah dengan pihak penyedia vaksin.
Dia berharap, seluruh elemen masyarakat untuk selalu disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) meski sudah disuntik vaksin Covid-19.
"Vaksinasi adalah harapan semua bangsa di dunia untuk bersama bangkit dari pandemi Covid-19. Sebab, vaksinasi dan prokes merupakan sebuah upaya lengkap untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di Indonesia," jelas dia.
Sementara itu, terkait datangnya vaksin Covid-19 tahap keempat. Juru Bicara Pemerintah Terkait Vaksinasi Covid-19 dari Bio Farma, Bambang Heriyanto, mengatakan, sesuai dengan prosedur dan standar yang telah ditetapkan, vaksin tahap empat ini selanjutnya akan diproses oleh Bio Farma.
"Bio Farma akan mengolah vaksin ini sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), untuk kemudian disalurkan ke daerah-daerah," ujarnya.