Komnas HAM kantongi hasil PCR rombongan istri Ferdy Sambo

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) kembali melanjutkan pemeriksaan kasus baku tembak di rumah dinas eks-Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Pemeriksaan dilakukan melalui permintaan keterangan dari aide de camp (Adc) atau ajudan dan pengurus rumah Irjen Ferdy Sambo, di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (1/8).

"Kami meminta keterangan dari sejumlah pihak. Yang pertama Adc dari Ferdy Sambo, kemudian asisten rumah tangga dari Pak Ferdy Sambo dan Bu Putri. Satunya itu tidak datang yaitu, petugas kesehatan yang melakukan tes PCR," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara, dalam konferensi pers, Senin (1/8).

Beka mengatakan, hasil dari pemeriksaan hari ini melengkapi keterangan dari para ajudan yang telah diperiksa pada minggu lalu. Selain itu, Beka menyebut, Komnas HAM juga memperoleh bukti tambahan berupa data hasil PCR.

Momen tes PCR yang dilakukan rombongan istri Irjen Ferdy Sambo tersebut terekam dalam video CCTV yang telah diperiksa Komnas HAM pekan lalu. Dari pemeriksaan tersebut, tes PCR diketahui dilakukan di rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo di Jalan Saguling, Duren Tiga.

"Yang kedua, kami peroleh bukti tambahan terkait dengan PCR. Artinya, sudah ada hasilnya. Hasil dari tes PCR yang dilakukan di rumah Saguling," ujarnya.  

Saat dikonfirmasi lebih lanjut, Beka menegaskan, hasil PCR hanya berasal dari rombongan istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, usai kepulangan mereka dari Magelang. Namun, ia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut soal siapa saja rombongan yang dimaksud.

"Ndak (ada hasil PCR Ferdy Sambo), hanya Bu Putri dan rombongan," kata Beka kepada wartawan.

Sementara, Komisioner Bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam menambahkan, pihaknya tetap mengantongi hasil PCR, meski petugas yang melakukan tes PCR tidak hadir pada pemeriksaan hari ini. Namun, ia tidak merinci melalui medium apa hasil PCR diterima Komnas HAM.

Selain itu, saat ditanya terkait apakah pemeriksaan asisten rumah tangga Ferdy Sambo dilakukan kepada pengurus rumah di TKP atau bukan, Anam menyebut pihaknya memeriksa seluruh pihak yang terlibat dalam peristiwa terkait.

"Semua orang yang memang dalam konstruksi peristiwa yang terjadi dalam konteks meninggalnya Brigadir Josua, itu kami mintai keterangan," ujar Anam.