close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara dan Choirul Anam di Kantor Komnas HAM, Rabu (10/8) (Alinea.id/Gempita Surya)
icon caption
Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara dan Choirul Anam di Kantor Komnas HAM, Rabu (10/8) (Alinea.id/Gempita Surya)
Nasional
Rabu, 10 Agustus 2022 18:51

Komnas HAM kantongi informasi pemeriksaan hasil uji balistik

Komnas HAM mengantongi informasi soal hasil pemeriksaan senjata dan peluru yang digunakan dalam peristiwa penembakan Brigadir J.
swipe

Komnas HAM memperoleh keterangan terkait pemeriksaan hasil uji balistik dari tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri yang dilaksanakan di Kantor Komnas HAM, Rabu (10/8). Pemeriksaan ini berkaitan dengan kasus pembunuhan Brigadir Yosua atau Brigadir J di kediaman eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Komisioner Pendidikan dan Penyuluhan Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara menyampaikan, pihaknya mengantongi informasi soal hasil pemeriksaan senjata dan peluru yang digunakan dalam peristiwa penembakan Brigadir J.

"(Memeriksa) peluru, jumlah peluru yang sudah diperiksa di laboratorium, kemudian senjata yang digunakan, yang sudah diserahkan ke penyidik di forensik, juga dicocokkan," kata Beka dalam keterangan pers, Rabu (10/8).

Selain itu, lanjut Beka, Komnas HAM juga mendapatkan informasi terkait gunshot residue (GSR). GSR merupakan serbuk residu atau partikel yang keluar dari senjata usai melepaskan tembakan.

Lebih lanjut, dalam pemeriksaan yang berlangsung kurang lebih lima jam tersebut, Komnas HAM juga memeriksa kecocokan identitas senjata dan peluru, anak peluru, selongsong, hingga serpihan peluru melalui analisis metalurgi.

"Termasuk soal analisa laboratorium terkait metalurgi. Jadi metalurgi ini adalah ilmu yang untuk menentukan komposisi logam dari peluru yang digunakan. Jadi itu lengkap, sehingga prosesnya agak lama," terang Beka.

Komisioner Pemantauan/Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam menambahkan, ada dua senjata dan sejumlah selongsong peluru hingga peluru utuh yang dibawa tim Puslabfor Polri. Anam menyebut, pihaknya memeriksa seluruh identitas termasuk nomor registrasi senjata.

"Semua hal terkait identitas yang ada di senjata, identitas yang ada di administrasinya, kami tadi lihat," kata Anam.

Namun, Anam tidak dapat memberikan penjelasan soal pemilik senjata yang diperiksa. Sebab, kata Anam, tim Puslabfor hanya menunjukkan nomor registrasi, bukan pemilik senjata.

"Ini labfor, bukan penyidik. Jadi senjata hanya ditunjukkan nomornya, nomor registrasinya, tidak ditunjukkan orangnya," ujarnya.

img
Gempita Surya
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan