Akses telekomunikasi telepon seluler di Kota Jayapura, Papua, masih terganggu. Gangguan terjadi usai aksi unjuk rasa yang diwarnai kerusuhan pada Kamis (29/8).
Pada Jumat (30/8) sekitar pukul 06.30 WIT atau sekitar pukul 04.30 WIB, panggilan telepon mengalami gangguan. Meskipun kontak telepon tersambung, namun suara lawan bicara tidak dapat didengar.
Sementara layanan pesan singkat (SMS) sudah pulih sejak pagi ini. Adapun akses internet masih belum dapat digunakan, sejak pemerintah secara resmi melakukan pemblokiran di Papua dan Papua Barat pada Rabu (21/8) lalu.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengakui terjadinya gangguan layanan telepon seluler di Jayapura dan sekitarnya. Namun Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara membantah gangguan tersebut disebabkan kebijakan lembaga yang dipimpinnya.
Menurutnya, pembatasan yang dilakukan pemerintah hanya terhadap layanan internet. Adapun gangguan telepon dan SMS, disebabkan adanya pihak tak bertanggungjawab yang memotong kabel utama jaringan optik telekomunikasi setempat.
"Yang terjadi di Jayapura, karena ada yang memotong kabel utama jaringan optik Telkomsel yang mengakibatkan matinya seluruh jenis layanan seluler di banyak lokasi di Jayapura," kata Rudiantara.
Saat ini, kata dia, pihak Telkomsel sedang berusaha memulihkan jaringan telekomunikasi di kawasan tersebut dengan berbagai cara, baik perbaikan atau pengalihan lalu lintas (traffic) komunikasi.
"Telkomsel saat ini sedang berusaha untuk memperbaiki kabel yang diputus atau melakukan pengalihan traffic agar layanan suara dan SMS bisa segera difungsikan kembali," ucapnya. (Ant)