Pascapembakaran oleh sekelompok massa, kondisi bangunan Mapolsek Ciracas kini ditutupi triplek dan dilapisi seng. Dari pantauan di lokasi, triplek yang dilapisi dengan seng itu dipasang sebagai pengganti pagar yang telah rusak lantaran ringsek hingga terlepas dari posisinya.
Pagar buatan yang terpasang hanya dibuka ketika petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) membersihkan puing-puing bekas pengrusakan di lokasi kejadian. Sementara, bekas-bekas kerusakan seperti pagar dan beberapa baliho di depan Polsek masih belum dibuang atau dievakuasi.
Petugas PPSU mengerahkan dua truk sampah untuh mengangkut puing-puing pascainsiden pembakaran tersebut. Selain bangunan yang rusak akibat dibakar massa, gerbang Mapolsek Ciracas pun mengalami kerusakan. Begitu juga papan reklame bertuliskan "Sinergitas TNI-Polri" yang berada di depan Mapolsek, ambruk dirusak massa.
Bahkan, sejumlah mobil, termasuk kendaraan dinas yang diparkir di halaman Mapolsek Ciracas juga menjadi sasaran amuk massa. Arus lalu lintas di depan Mapolsek pun terpantau sedikit tersendat karena banyak pengendara yang mengurangi laju kendaraan karena ingin melihat kondisi Mapolsek pascapembakaran.
Sejumlah petugas kepolisian diterjunkan untuk mengatur arus lalu lintas. Akibat pembakaran itu, pelayanan masyarakat tidak dapat dilakukan karena pintu gerbang ditutup menggunakan triplek.
Sebelumnya, Mapolsek Ciracas Jakarta Timur dibakar dan dirusak sekelompok massa yang kesal. Pembakaran tersebut dilakukan karena massa kesal dengan polisi yang belum dapat menyelesaikan kasus pengeroyokan yang menimpa dua anggota TNI, Kapten Komarudin dan Pratu Rivonanda Maulana pada Senin, (10/12).
Usai pengeroyokan itu, keesokan harinya sekelompok orang yang jumlahnya ditaksir mencapai 200 orang mendatangi Polsek Ciracas. Mereka datang guna memastikan warga yang terlibat pengeroyokan tersebut sudah ditahan. Namun karena kasusnya belum ada kemajuan, sekelompok massa tersebut merusak Mapolsek Ciracas dan sejumlah kendaraan operasional kepolisian.
Terkait perusakan itu, Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Idham Azis, memerintahkan jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum dan Polres Metro Jakarta Timur untuk memburu pelaku perusakan Mapolsek Ciracas yang dilakukan pada Rabu (11/12) dini hari.