Personel TNI dan Polri di Papua diminta untuk tidak membesar-besarkan permasalahan internal. Hal itu disampaikan Kasatgas Operasi Nemangkawi Brigjen Pol Ramdhani Hidayat dalam apel bersama di Lapangan Apel Malo Brimob Batalyon B Pelopor di Mile 32 Timika pada Selasa (30/11).
Ramdhani menegaskan, TNI dan Polri sudah sepatutnya solid. Sebab, keduanya sama-sama memegang teguh merah putih dan dilahirkan dengan tujuan yang sama, yakni melindungi masyarakat.
"Yang ada di area Timika maupun area perusahaan agar saling menjaga nama baik kesatuan, masalah internal cukup ditelan sendiri jangan dibesar-besarkan," ujarnya seperti pada keterangan resmi, Selasa (30/11).
Lebih lanjut Brigjen Ramdani menegaskan, sudah sepatutnya TNI dan Polri menjaga kekompakan demi melindungi dan mengayomi masyarakat.
"Kehadiran TNI-Polri sangat dibutuhkan masyarakat," ucapnya.
Sementara, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menambahkan, kekompakan TNI dan Plri juga cerminan kekuatan negara. Oleh karenanya, dia berharap tidak ada lagi persoalan di antara personel TNI dan Polri.
"Karena jika keduanya bersama maka Negara tetap kuat dan oleh karenanya TNI-Porli harus selalu menjalin mitra bersama," katanya.
Untuk diketahui, terakhir terjadi pertikaian personel TNI dan Polri di Papua lantaran komplain harga rokok. Komplain itu berujung pada pengeroyokan menggunakan benda tumpul dan tajam terhadap enam personel Amole Kompi 3 Penugasan. Alhasil, keenam anggota Polri mengalami luka.