Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merampungkan pembangunan konstruksi Terowongan Silaturahmi, yang menghubungkan Gereja Katedral dengan Masjid Istiqlal, Jakarta. Sarana tersebut nantinya didapat dimanfaatkan sebagai ruang parkir bagi jemaah masing-masing.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menyatakan, mulanya terdapat tiga alternatif untuk menghubungkan kedua rumah ibadah itu. Namun, akhirnya dipilih terowongan bawah tanah dengan beberapa pertimbangan.
"Ada tiga alternatif sebetulnya. Bisa jembatan penyeberangan, tapi, kan, terlalu curam atau dengan yang lain. (Akhirnya) kita pilih terowongan yang lebih aman," katanya dalam keterangan tertulis.
Alasan berikutnya, mempertimbangkan keamanan dan keselamatan bangunan. Pangkalnya, Istiqlal dan Katedral termasuk cagar budaya sehingga pengerjaannya harus aman.
"Bangunan Gereja Katedral sudah sangat tua dan merupakan cagar budaya. Begitu juga dengan Masjid Istiqlal yang merupakan cagar budaya sehingga kita harus bangun suatu konstruksi yang benar-benar aman," jelas Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti.
"Kami juga memperhatikan utilitas-utilitas di atasnya agar jangan sampai terputus dan bermasalah," imbuhnya.
Terowongan Silaturahmi, yang menelan anggaran sekitar Rp37.3 miliar, tersambung dengan basemen parkir lantai 1 Masjid Istiqlal dan dapat menampung 500 unit mobil. Keberadaan sarana ini diharapkan mempermudah kedua jemaah tempat ibadah ini untuk menggunakan ruang parkir bersama-sama.
"Kalau Jumat bisa digunakan jemaah Masjid Istiqlal, Minggu digunakan jemaah Gereja Katedral Jakarta," ucap Diana. Proyek tersebut dinamakan Terowongan Silaturahmi dengan harapan kedua pihak saling memberikan pertolongan untuk kebutuhan masing-masing.
Pembangunan terowongan sepanjang 28,3 m, tinggi 3 m, lebar 4,1 m, serta luas area selter dan terowongan masing-masing 136 m2 dan 226 m2 itu dimulai sejak 15 Desember 2020 oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk, sedangkan PT Virama Karya selaku manajemen konstruksi, dan perencana oleh PT Yodya Karya.
Jarak terdekat pintu masuk terowongan dengan gerbang Masjid Istiqlal adalah 16 m, sedangkan jarak terdekat dengan Gereja Katedral 32 m. Ini dilakukan guna memastikan keamanan struktur masing-masing rumah ibadah.