Upaya penanganan bencana pascagempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar), masih terus dilakukan. Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan, mengungkapkan, memasuki hari kedelapan setelah gempa berkekuatan M5,6 pada Senin (21/11), sejumlah masyarakat di pengungsian mulai mengalami masalah kesehatan.
"Ada beberapa laporan masyarakat, khususnya masalah kesehatan. Ada yang sudah mulai sakit-sakit ringan, seperti flu, demam, batuk, dan diare," kata Doni dalam keterangan pers, Selasa (29/11).
Menanggapi laporan ini, Doni menyebut, bantuan logistik berupa obat-obatan dan suplemen pun disalurkan. Berdasarkan laporan giat penanganan bencana per hari ini, ada sekitar 182 dus obat-obatan yang disalurkan ke sejumlah titik pengungsian.
"Untuk itu, di beberapa titik kita mendistribusikan bantuan berupa obat-obatan dan juga [suplemen] daya tahan tubuh agar para warga yang mengungsi bisa terjaga kesehatannya dengan baik," ujarnya.
Doni menambahkan, kondisi keamanan dan ketertiban penanganan bencana hingga hari ini terpantau kondusif. Pada kesempatan tersebut, Doni meluruskan terkait isu adanya penolakan bantuan dari beberapa warga terdampak gempa.
Doni menuturkan, ada sejumlah titik yang tidak menerima distribusi logistik bantuan secara merata. Sehingga, ada masyarakat yang memiliki stok logistik berlebih dan ada yang defisit.
Namun, masyarakat Cianjur yang terdampak gempa masih sangat membutuhkan bantuan hingga kini. Oleh sebab itu, kabar penolakan bantuan tidak benar adanya.
"Informasi adanya penolakan bantuan dari warga Cianjur itu dipastikan tidak benar karena masyarakat Cianjur sangat-sangat membutuhkan dan bantuan ini sangat dibutuhkan masyarakat," tutur Doni.
Hingga sore tadi, dilaporkan korban meninggal dunia akibat gempa di Cianjur menjadi 327 orang. Jumlah korban meninggal dunia bertambah seiring dengan pencarian dan evakuasi tim SAR gabungan yang menemukan empat korban pada hari ini.
Sementara itu, terkait target pelaksanaan operasi pencarian dan evakuasi korban besok (Rabu, 30/11), tim SAR gabungan masih akan mengoptimalkan dukungan pencarian dengan bantuan anjing pelacak K9 dan penggunaan alat berat seperti eskavator. Adapun titik pencarian akan difokuskan di Desa Cijedil dan Desa Cicadas.
Selain itu, tim SAR juga akan melakukan asesmen terhadap delapan warga Desa Cijedil dan Desa Mangunkerta yang dilaporkan hilang. Kemudian, melanjutkan pencarian terhadap lima korban timbunan longsor yang masih belum ditemukan.