Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur melaporkan, korban meninggal dunia akibat gempa bumi di wilayahnya menjadi 328 orang pada Rabu (30/11) sore.
Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan, jumlah korban meninggal dunia bertambah seiring upaya pencarian dan evakuasi tim SAR gabungan yang menemukan satu korban pada hari ini.
"Sehingga yang meninggal dunia bertambah satu menjadi 328 jiwa," kata Herman dalam konferensi pers.
Dengan ditemukannya satu korban jiwa, hingga hari ini masih ada 12 korban yang belum ditemukan. Herman menyebutkan, berdasarkan ketentuan, hari ini merupakan akhir proses pencarian dan evakuasi korban oleh tim SAR gabungan.
Namun, pihaknya mengajukan penambahan waktu untuk mencari korban hilang. Usulan ini diajukan berdasarkan pertimbangan kondisi lapangan dan ahli waris yang berharap keluarganya masih dapat ditemukan di antara timbunan longsor atau runtuhan bangunan.
"Kami, Kabupaten Cianjur, telah membuat usulan penambahan waktu tiga hari ke depan. Mohon doanya mudah-mudahan dalam waktu tiga hari, bahkan satu hari pun kalau besok ketemu, ya Basarnas akan berakhir," ujar Herman.
Ia berharap agar Basarnas dapat mengevakuasi 12 warga yang masih belum ditemukan. Adapun korban luka berat mencapai 595 orang. Sebanyak 61 orang di antaranya masih dirawat di rumah sakit RSUD Cianjur.
Disampaikan Herman, terdapat 451 titik pengungsian yang telah diidentifikasi tim gabungan hingga hari ini. Perinciannya, 333 titik pengungsian terpusat dan 118 titik pengungsian mandiri. Sementara, jumlah pengungsi masih berada pada angka 108.720 orang.
"Sesuai dengan surat kami kepada para camat dan kepala desa di 16 kecamatan, kami telah memerintahkan agar warga masyarakat untuk segera, secara bertahap kembali ke rumahnya masing-masing, namun tentunya rumahnya yang tidak berbahaya," tutur Herman.
Herman mengimbau, warga yang hendak memperbaiki rumahnya yang rusak ringan atau sedang, dapat dilakukan setelah melalui proses asesmen oleh tim yang bergerak di lapangan.