close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Stedy Watung mengaku telah mendapat perlakuan kasar dari segerombol orang yang mengenakan pakaian bertuliskan #2019GantiPresiden. (Ayu Mumpuni/Alinea)
icon caption
Stedy Watung mengaku telah mendapat perlakuan kasar dari segerombol orang yang mengenakan pakaian bertuliskan #2019GantiPresiden. (Ayu Mumpuni/Alinea)
Nasional
Selasa, 01 Mei 2018 00:38

Korban intimidasi #2019GantiPresiden lapor ke polisi

Stedy Watung mengaku telah mendapat perlakuan kasar dari segerombol orang yang mengenakan pakaian bertuliskan #2019GantiPresiden.
swipe

Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman) melaporkan tindak pidana persekusi dan kekerasan yang telah terjadi pada salah seorang anggotanya di acara car free day (CFD) kemarin (29/4). Korban yang bernama Stedy Watung mengaku telah mendapat perlakuan kasar dari segerombol orang yang mengenakan pakaian bertuliskan #2019GantiPresiden.

Segerombol orang yang mengenakan kaus bertuliskan #2019GantiPresiden diketahui menggelar aksinya saat CFD di kawasan Bundaran HI. Korban menuturkan, massa yang melakukan aksi menolak Joko Widodo melanjutkan jabatannya tersebut bersekitar 50 orang.

Sekitar 10-15 orang mengepung Stedy dan meminta korban melepas kaus yang digunakan karena bertuliskan #DiaSibukKerja. Korban mengaku sekelompok orang tersebut mengepung sambil menyodorkan uang ke bagian wajah.

“Didorong-dorong terus, ditanyain dibayar berapa, kaus dikasih siapa, kecebong lah segala macam, terus kita dibawa ke Bekasi,” katanya di Polres Jakarta Pusat, Jakarta, Senin (30/4).

Ketua Jaman, Bastian mengaku saat itu organisasinya sedang melakukan kegiatan sosial dan olahraga bersama. Pada saat kejadian, korban terpisah dari rombongan. Setelah mengetahui anggotanya mendapat kekerasan, mereka memutuskan untuk melaporkan tindakansejumlah oknum tersebut.

“Kami mengusulkan untuk ditindak tegas para pelakunya karena ini sudah termasuk penganiayaan, kekerasan,” ujar Bastian saat sebelum memasuki ruang BPA di Polres Jakarta Pusat (30/4).

KPAI sayangkan aksi persekusi

Selain Stedy, seorang ibu dan anaknya juga mendapat perlakuan intimidasi pada Minggu (29/4) pagi di tempat yang sama.  Aksi itu mengundang reaksi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Komisioner KPAI Retno Listyarti mengatakan kejadian berpotensi menimbulkan traumatis pada anak korban intimidasi.

KPAI juga menyayangkan pergeseran fungsi CFD yang digunakan untuk ajang politisasi.

"KPAI menyampaikan keprihatinan telah terjadi intimidasi yang dialami oleh seorang anak bersama ibunya saat Car Free Day (CFD), yang bernuansa politis, terkait dukung mendukung pasangan calon di pemilihan umum," katanya melalui pesan singkat kepada Alinea.

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan