Korban meninggal banjir bandang Sentani telah mencapai 105 orang. Namun dari seluruh jasad yang ditemukan, belum semuanya berhasil diidentifikasi.
Pada Kamis (21/3) kemarin, Polda Papua kembali mengidentifikasi 18 jenazah yang menjadi korban banjir bandang. Sehari sebelumnya, Polda Papua telah mengumumkan 43 nama korban meninggal dalam bencana ini.
"Jadi jika 43 nama dan 18 nama yang sudah berhasil diidentifikasi, itu totalnya 61 jenazah," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal di Jayapura, Kamis (22/3).
Dia menjelaskan, dari total 105 korban meninggal yang ditemukan, hanya 90 jasad yang dibawa ke RS Bhayangkara. Adapun sisanya sudah dikuburkan oleh pihak keluarga atau kerabat.
Korban yang berhasil diidentifikasi merupakan korban yang dibawa ke RS Bhayangkara. Dengan demikian, masih ada 29 jasad korban yang belum teridentifikasi.
"Ke-29 jenazah ini masih dilakukan proses identifikasi. Kalau jumlah total orang yang dilaporkan hilang di posko induk bencana tersisa 94 orang, dari sebelumnya mencapai ratusan. Ini karena ada yang sudah ditemukan dan berhasil diidentifikasi," katanya menerangkan.
Sementara itu, jumlah pengungsi yang menjadi korban terdampak banjir bandang di Sentani hingga Kamis (21/3) malam, sudah mencapai 11.156 orang. Mereka tersebar di sejumlah lokasi pengungsian di Kabupaten Jayapura.
Sejumlah titik pengungsian itu antara lain, di Kompleks BTN Bintang Timur 600 orang, Komplkes BTN Gajah mada 1.450 orang, Kompleks Doyo Baru tepatnya di Gereja Advent 153 orang, Kompleks Doyo Lama 1.373 orang, di Kompleks HIS 600 orang, Kompleks Sil 1.000 orang, Kompleks Gunung Merah 1.453 orang, di Kompleks Permata Hijau 120 orang, Kompleks Asrama Himles 50 orang, di Panti Jompo 23 orang.
Selain itu, di Rindam 220 orang, Kampung Netar 43 orang, Kompi D 108 orang, Puspenka 200 orang, Yayasan Abdi Nusantara 900 orang, di Kertosari 182 orang, Sabron Yaro 45 orang, di BTN Efata 121 orang, Pasar Baru 250 orang, Gereja Soar pasar lama 69 orang, BTN Sosial 150 orang, Gereja Yahim 170 orang, Kehiran 300 orang, Toladan 111 orang, Stikes 150 orang, di Belakang Balai Desa Advent 75 orang, Posko Pengungsian Bas Youwe 25 orang, Posko pengungsian Puspenka Hawai 1.215 orang.
"Ada juga yang mengungsi ke rumah-rumah warga yang tidak terkena banjir," kata Kamal.
Selain itu, banjir bandang juga mengakibatkan 375 rumah rusak berat, empat jembatan rusat berat, empat bangunan ibadah rusak berat, delapan sekolah rusak berat, dan sebanyak 104 rumah toko juga rusak berat. (Ant)