Korban kecelakaan Tol Semarang-Solo menjadi 8 orang

Penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan. Namun, polisi sudah memiliki beberapa petunjuk dari lokasi kejadian.

Polres Boyolali melaporkan, korban kecelakaan Tol Semarang-Solo menjadi delapan orang. Penambahan jumlah korban diketahui setelah melakukan evakuasi.

“Korban meninggal dunia bertambah dari enam menjadi delapan,” kata Kapolres Boyolali AKBP Petrus Silalahi saat dikonfirmasi, Jumat (14/4).

Petrus menyebut, penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan. Namun, polisi sudah memiliki beberapa petunjuk dari lokasi kejadian.

Truk yang mengangkut besi melaju dari arah Semarang-Solo ketika berada di titik kilometer 487 A+600. Truk itu menabrak mobil elf dan truk lain yang berada di depannya.

Truk kemudian langsung menghantam ke sebelah kiri dan menabrak truk lainnya yang tengah berhenti di bahu jalan.

Berangkat dari petunjuk di atas, penyidik merangkum tiga kemungkinan yang menjadi diduga dapat menjadi penyebab.

Dugaan pertama, adanya rem blong dari truk yang menabrak. Kemungkinan kedua, pengemudi mengantuk lantaran waktu kejadian pada pukul 03.57 WIB.

“Ketiga, muatan berlebih sehingga kurang optimal daya fungsi kerja rem ketika digunakan,” ujarnya.

Sebelumnya, Satlantas Polres Boyolali sudah melakukan evakuasi terhadap korban kecelakaan di Jalan Tol Semarang-Solo tepatnya di KM 487+500 Jalur A Desa Mojolegi, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali.

Kasatlantas Polres Boyolali AKP Herdi Pratama mengatakan, evakuasi dilakukan dengan alat berat seperti crane dan mobil derek. Situasi lalu lintas sempat terkendala karena menggunakan satu lajur.

“Sudah korbannya (dievakuasi). Pakai alat berat kita,” kata Herdi saat dikonfirmasi, Jumat (14/4).

Herdi mengaku, pihaknya mengalami kendala dalam evakuasi ini, karena kendaraan yang mengalami kecelakaan ukurannya besar.

“Kami perlu penanganan secara khusus, makannya pakai crane. Ini pun tidak dapat diangkat sekaligus, tetapi satu persatu,” ujarnya.

Herdi menyampaikan, titik lokasi kejadian ini kerap menjadi saksi bisu bagi peristiwa kecelakaan. Hingga mendapat julukan jalur tengkorak atau blackspot and fatigue.

“Bisa dibilang ini supaya orang-orang mengingat kalau ini jalur tengkorak,” tuturnya.