Seorang warga yang menjadi korban luka dalam kerusuhan di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, masih belum pulih dari luka yang diderita. Dia menjadi korban dalam bentrok yang terjadi antara Organisasi Papua Merdeka (OPM) dengan warga, saat aksi unjuk rasa solidaritas terkait pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya.
Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan, korban masih berada dalam penanganan tenaga medis di rumah sakit. “Masih menjalani perawatan sampai sekarang,” ucap Asep di Humas Mabes Polri, Jakarta, Kamis (22/8).
Menurut Asep, polisi belum menemukan penyebab korban menderita luka tusuk. Petugas masih mendalami aksi demonstrasi warga Fakfak yang akhirnya berujung dengan kerusuhan.
Asep memastikan polisi akan mengusut tuntas pelaku penusukan. Pelaku akan diproses sesuai hukum yang berlaku atas tindakannya yang melanggar aturan. “Kami masih mendalami siapa pelakunya,” ucap Asep.
Aksi demonstrasi di Fakfak, Papua Barat, Rabu (21/8), diwarnai pembakaran sejumlah fasilitas umum. Polisi menyatakan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyusup di antara peserta aksi dan melakukan tindakan anarkis.
Mereka juga meminta Bupati Fakfak memegang bendera Bintang Kejora yang menjadi simbol OPM. Kericuhan semakin memanas karena warga tidak terima dengan perlakuan OPM. Dalam kericuhan itu, warga membawa bendera Merah Putih sebagai simbol aksi yang mereka llakukan adalah aksi damai.