close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
icon caption
Nasional
Sabtu, 17 April 2021 07:21

KPAI ungkap temuan uji coba PTM DKI: Guru kelelahan, terjadi kerumunan

SDN Kenari Jakarta siapkan infrastruktur pendukung PTM, jumlah peserta didik kurang dari 20%.
swipe

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Nomor 336 tahun 2021, sebanyak 85 sekolah dari jenjang SD, SMP, SMA dan SMK lolos dalam verifikasi untuk melaksanakan uji coba terbatas pembelajaran tatap muka (PTM) campuran pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat. Uji coba PTM secara terbatas tersebut dilaksanakan pada 7-29 April selama sekitar tiga jam. Namun, pada Ramadan ada pengurangan waktu jam belajar menjadi hanya dua jam saja.

Sebelum uji coba PTM secara terbatas, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dinas Kesehatan setempat, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), hingga organisasi profesi psikologi klinis untuk dimintai pendapat. Dari daftar 85 sekolah tersebut, jenjang pendidikan SD terbanyak mengikuti ujicoba PTM dan paling sedikit SMA. Bahkan, tidak ada SMA Negeri.

Berdasarkan hasil pengawasan KPAI, SD Negeri Kenari 08, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat wilayah 2 telah menyiapkan infrastruktur pendukung PTM, seperti menambah jumlah wastafel di lingkungan sekolah. “Ada 4 wastafel baru di dekat pintu gerbang, lengkap dengan sabun cair untuk cuci tangan, hanya saja tidak disediakan tisu untuk mengeringkan tangan yang basah. Wastafel ada di lantai 1 hingga lantai 3. Menyiapkan hand sanitizer, desinfektan ruangan, face shield, dll,” ujar Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti kepada Alinea.id, Jumat (16/4) malam.

SDN Kenari 08 Jakarta Pusat menyiapkan ruang isolasi sementara untuk warga sekolah dengan suhu tubuh di atas 37,3 derajat. Namun, ruang isolasi sementara terletak cukup jauh di dekat ruang usaha kesehatan sekolah (UKS). Padahal, semestinya ruang isolasi sementera terletak di depan pintu gerbang. Di ruang UKS juga ada tenaga medis (dokter) yang berjaga, hingga anak-anak pulang sekolah.

SDN Kenari 08 Jakarta Pusat juga menata ruang guru agar bisa jaga jarak dengan posisi yang aman antara 1 sampai 1,5 jam. Namun, ruang perpustakaan belum ada pembenahan terkait protokol kesehatan/SOP, seperti jaga jarak dan tempat cuci tangan. SDN Kenari 08 Jakarta Pusat sudah membentuk tim gugus tugas covid-19 tingkat sekolah. Namun, belum melakukan MoU dengan fasilitas kesehatan terdekat untuk mengantisipasi jika ada warga sekolah yang memiliki suhu tubuh di atas 37,3 derajat atau pingsan saat sedang PTM.

Retno mengungkapkan, awal ujicoba PTM terbatas di SDN Kenari 08 Jakarta Pusat berlangsung selama 3 jam tanpa istirahat. Namun, kemungkinan akan ada evaluasi mengingat para guru kelas merasa sangat kelelahan jika 3 jam tanpa jeda istirahat. Sebab, guru kelas di jenjang SD mengajarkan semua mata pelajaran.

“Apalagi guru-guru ini masih juga harus melayani PJJ sebagian anak di kelasnya, sehingga hal ini sangat menguras tenaga para wali kelas atau guru kelas tersebut,” tutur Retno.

Temuan lainnya adalah, jumlah peserta didik PTM hanya 83 anak dari 501 peserta didik. Artinya, kurang dari 20% dari total siswa. Peserta didik masuk secara bergantian antara kelas 4, 5 dan 6.  Kelas 1-3 SD belum diikutkan ujicoba PTM agar memudahkan pemantauan para guru terhadap kepatuhan peserta didik terhadap protokol kesehatan/SOP AKB di sekolah.

Selain itu, pihak sekolah telah mengatur waktu kepulangan tiap kelas. Namun, jedanya terlalu pendek atau hanya 3 menit, sehingga menimbulkan penumpukan atau kerumunan di pintu gerbang, karena banyak orangtua yang terlambat menjemput anaknya. Para pendidik dan tenaga kependidikan di SDN Kenari 08 Jakarta Pusat sudah di vaksin. Bahkan, sudah ada yang menerima suntikan kedua dan tidak ada pendidik dan tenaga kependidikan yang menolak divaksin Covid-19. 

img
Manda Firmansyah
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan