close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M. Syarif mengatakan persolan tausiah Ustaz Abdul Somad (UAS) di lembaganya telah usai. / Antara Foto
icon caption
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M. Syarif mengatakan persolan tausiah Ustaz Abdul Somad (UAS) di lembaganya telah usai. / Antara Foto
Nasional
Rabu, 27 November 2019 21:22

KPK anggap kontroversi tausiah ustaz Abdul Somad sudah selesai

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M. Syarif mengatakan persolan tausiah Ustaz Abdul Somad (UAS) di lembaganya telah usai.
swipe

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M. Syarif mengatakan persolan tausiah Ustaz Abdul Somad (UAS) di lembaganya telah selesai.

KPK sebelumya berjanji akan memeriksa sejumlah pegawai KPK yang berperan sebagai inisiator mendatangkan UAS ke KPK untuk mengisi kajian setelah salat zuhur, Selasa (19/11). Pasalnya, keputusan pegawai KPK mendatangkan UAS ternyata tanpa persetujuan pimpinan KPK.

"Semuanya sudah diselesaikan dengan baik," kata Laode di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (27/11).

Walau demikan, Laode tak membeberkan hasil pemeriksaan sejumlah pegawai KPK tersebut. Dia menegaskan bahwa persoalan UAS sudah selesai.

Pemeriksaan pegawai KPK ini sempat ditentang beberapa kalangan. Mereka menganggap KPK sangat berlebihan. Laode sendiri enggan berkomentar saat dimintai tanggapan.

"Saya tidak akan berkomentar soal itu," pungkasnya.

Kontroversi tausiah UAS bermula dari kehadirannya pada Selasa, 19 November 2019, tanpa diketahui media. Saat itu UAS nampak mengenakan busana muslim dengan berkalung sarung, Somad mengaku baru saja memberikan tausiah.

UAS mengaku kedatangannya dalam rangka penguatan mental pegawai KPK. Belakangan kehadiran UAS menuai kontroversi, sebab ternyata tanpa persetujuan pimpinan KPK.

Ketua KPK Agus Raharjo menyebut inisiator pegawai yang mengundang UAS bukan berasal dari Wadah Pegawai (WP) KPK, melainkan dari Badan Amal Islam KPK (BAIK).

Pada malam sebelum pelaksanaan kajian UAS, kata Agus, pihaknya sudah berusaha mencegah niat pegawai KPK untuk mendatangkan UAS.

Dia mengatakan, usaha pencegahan tersebut bukan dalam ranah kapasitas UAS, melainkan rekam jejak UAS yang sempat menuai kontroversi dalam pengajian di sejumlah wilayah.

"Kami mengharapkan yang khotbah di KPK itu orang yang inklusif, orang yang tidak berpihak pada aliran tertentu. Harapan kita semuanya begitu," ujar Agus.

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan