Hari ini KPK geledah kantor bupati dan kantor dinas di Kapuas

Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan pada sejumlah lokasi di Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), hari ini (28/3). Penggeledahan ini terkait dengan dugaan korupsi yang melibatkan penyelenggara negara.

Diketahui, perkara ini menjerat Bupati Kapuas, Ben Brahim S. Bahat, dan istrinya yang merupakan seorang anggota DPR RI Komisi III dari Fraksi Partai NasDem, Ary Egahni Ben Bahat.

"Hari ini tim penyidik melakukan penggeledahan di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Antara lain kantor bupati dan beberapa kantor dinas," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Selasa (28/3).

Ali mengatakan, kegiatan penggeledahan masih berlangsung hingga saat ini. Perkembangan terkait hasil penggeledahan akan disampaikan lebih lanjut.

Sementara itu, Ben dan Ary saat ini tengah menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik. Pemeriksaan berlangsung di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.

Ben dan Ary diduga menerima suap dari sejumlah pihak terkait kedudukannya sebagai penyelenggara negara. Selain itu, mereka juga diduga meminta, menerima, atau memotong pembayaran kepada pegawai negeri sipil (PNS) maupun kas umum.

"Seolah-olah memiliki utang pada penyelenggara negara tersebut, padahal diketahui hal tersebut bukanlah utang," ujar Ali.

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) periodik 2022 yang disampaikan kepada KPK, Ben tercatat memiliki kekayaan senilai Rp8,7 miliar atau Rp8.701.207.778 dan tidak memiliki utang.

Ben memiliki dua tanah dan bangunan hasil sendiri senilai Rp2.695.000.000. Sebidang tanah dan bangunan seluas 600 meter persegi/96 meter persegi terletak di Palangkaraya, sedangkan satu lainnya berada di Jakarta Barat seluas 110 meter per/110 meter persegi.

Kemudian, Ben juga memiliki satu unit mobil Mitsubishi Jeep tahun 2014 senilai Rp95 juta. Lalu, ada juga kepemilikan harta bergerak lainnya senilai Rp595 juta, serta kas dan setara kas Rp5.317.133.408.