Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA). Penetapan tersangka ini didasarkan atas kecukupan alat bukti dalam penyidikan perkara tersebut.
"Benar, KPK telah tetapkan dua orang pihak sebagai tersangka, yaitu pejabat di MA dan seorang swasta," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Rabu (10/5).
Meski demikian, imbuh Ali, pihaknya belum dapat membeberkan secara rinci terkait dugaan peran keduanya dalam kasus suap pengurusan perkara di MA. Ia hanya mengatakan, penyidik masih berfokus mengumpulkan alat bukti guna melengkapi berkas perkara dimaksud.
Detil konstruksi perkara umumnya bakal disampaikan dalam konferensi pers bersamaan dengan penahanan para tersangka.
"Untuk saat ini, KPK belum dapat menerangkan dan membeberkan secara detail konstruksi perkara, identitas lengkap dari para tersangka termasuk sangkaan pasalnya," ujar Ali.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, pejabat MA yang ditetapkan sebagai tersangka adalah Sekretaris MA Hasbi Hasan. Sementara, satu tersangka lainnya adalah Komisaris PT Wijaya Karya, Dadan Tri Yudianto.
KPK telah mencegah Dadan ke luar negeri sejak 12 Januari 2023. Sementara, Hasbi juga telah diajukan pencegahan untuk enam bulan ke Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.
"Pengajuan pencegahan dari pihak KPK atas nama Hasbi Hasan (laki-laki)," kata Kasubbag Imigrasi Kemenkumham Ahmad Nursaleh saat dikonfirmasi.
Nursaleh mengatakan, masa pencegahan berlaku efektif selama enam bulan ke depan sejak awal bulan.
"Masa berlaku pencegahan mulai 9 Mei 2023 sampai dengan 9 November 2023," ujar dia.
KPK memang tengah mendalami dugaan keterlibatan Hasbi Hasan dalam kasus suap pengurusan perkara di MA. Dalam pemeriksaan Hasbi pada Maret lalu, KPK menelisik dugaan aliran dana pengurusan perkara Heriyanto Tanaka.
Dalam surat dakwaan terdakwa Theodorus Yosep Parera dan Eko Suparno, Hasbi diduga pernah berhubungan dengan keduanya melalui Dadan Tri Yudianto.
Berdasarkan fakta persidangan dalam temuan penyidik, nilai aliran dana tersebut tergolong besar. Selain itu, dari fakta persidangan sudah ditemukan petunjuk dugaan dana yang turut mengalir ke Hasbi Hasan.