close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar sosialisasi menyongsong pemilihan umum 2019 lewat pagelaran seni budaya./Ayu Mumpuni
icon caption
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar sosialisasi menyongsong pemilihan umum 2019 lewat pagelaran seni budaya./Ayu Mumpuni
Nasional
Sabtu, 21 April 2018 23:22

KPU sosialisasi pemilu lewat seni dan budaya

Sosialisasi ini sengaja dibentuk dalam sebuah pagelaran seni agar lebih efektif.
swipe

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar sosialisasi menyongsong pemilihan umum 2019 lewat pagelaran seni budaya. Acara yang digelar di area timur Monumen Nasional (Monas). Bersamaan dengan itu, sejumlah KPU Pronvinsi dan Kabupaten/Kota juga menggelar acara serupa. 

Acara dimulai sejak pukul 19.00, Sabtu (21/4), dihadiri Ketua KPU Arief Budiman beserta jajarannya yang menggunakan pakaian adat untuk memperingati Hari Kartini. Selain itu juga dihadiri oleh pejabat dari sejumlah lembaga negara dan partai politik peserta pemilu 2019.

Menurut Komisioner KPU, Wahyu Setiawan, sosialisasi ini sengaja dibentuk dalam sebuah pagelaran seni agar lebih efektif. “Kami mencoba merangkai keragaman seni dan budaya di seluruh Indonesia sebagai sarana melakukan sosialisasi pemilu 2019,” katanya.

Dalam acara itu Arief mengharapkan kepada seluruh masyarakat mengikuti pemilu serentak tahun depan. Kinerja KPU yang transparan seharusnya dapat meningkatkan kesadaran masyarakat datang ke TPS.

Apalagi KPU telah bekerja dengan sangat transparan. Mulai dari tahap pertama sampai dengan penetapan perolehan suara. 

Dari Kota Ambon, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Ambon, Maluku, menyosialisasikan penyelenggaraan pemilihan Umum serentak 2019 melalui pagelaran seni dan budaya.

Pagelaran seni dan budaya menyongsong satu tahun penyelengaraan Pemilu 2019 dipusatkan di kawasan Gong Perdamaian Dunia (GPD) Pagelaran seni dan budaya songsong Pemilu menampikan tarian daerah Maluku oleh sanggar di Kota Ambon, serta parodi Pemilu sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat.

Pagelaran seni dan budaya merupakan upaya meningkatkan partisipasi masyarakat terutama pemilih pemula dalam Pemilu 2019. Kegiatan ini melibatkan masyarakat dari berbagai unsur baik partai politik, organisasi pemuda, komunitas, LSM, serta siswa SMA dan SMK yang merupakan pemilih pemula, untuk mengetahui tahapan pemilu.

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, menampilkan seni Reog Ponorogo saat Menggelar Seni Budaya Menyongsong Pemilu Serentak 2019 di Jalan Alun-alun Utara, Ponorogo, Sabtu.

Ketua KPU Ponorogo M Ikhwanudin Alfianto menuturkan kegiatan gelar seni budaya tersebut, sebagai upaya mengingatkan masyarakat bahwa pada 17 April 2019 akan digelar Pemilu serentak.

"Acara ini adalah salah satu upaya untuk mengingatkan bahwa Pemilu 2019 serentak antara Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden. Kita ingatkan bahwa 17 April 2019 kita akan datang ke tempat pemungutan suara (TPS)," kata Ikhwanudin.

Dalam Gelar Seni Budaya Menyongsong Pemilu tersebut sebanyak 17 dhadhak merak berparade dan atraksi di depan panggung. Bergerak dari depan Gedung DPRD di timur alun-alun menuju utara alun-alun. Masing-masing dhadhak merak pada bagian atasnya tertempel logo 16 partai politik peserta pemilu. Sedang satu dhadhak merak tertempel logo KPU.

Sementara, Ketua KPU Kalsel Samahuddin Muharram menyatakan, digelarnya pentas teater berjudul "Pambakal Ibad" bertujuan untuk mencerdaskan pemilih, yakni mewujudkan pemilih yang bersih. "Jadilah pemilih yang cerdas, jangan mau disuap, gunakan suaramu untuk Indonesia yang lebih baik," tuturnya.

Gelar pentas ini juga bertujuan menggali potensi muatan lokal yang ada di daerah. Sebagai upaya memudahkan menyampaikan pesan Pemilu ke masyarakat. Karena konsep KPU, ingin menjadikan pemilih berdaulat, rakyat kuat. Dengan artian masyarakat dengan tingkat kesadaran yang tinggi tanpa dimobilisasi datang ke TPS.

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan