close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Partai Gerindra dan PKS berebut kursi peninggalan Sandiaga Uno sebagai wakil gubernur DKI Jakarta mendampingi Anies Baswedan. / Facebook
icon caption
Partai Gerindra dan PKS berebut kursi peninggalan Sandiaga Uno sebagai wakil gubernur DKI Jakarta mendampingi Anies Baswedan. / Facebook
Nasional
Kamis, 20 September 2018 21:51

Kriteria pengganti Sandiaga Uno versi Anies Baswedan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merinci kriteria pasangannya sebagai pengganti Sandiaga Salahuddin Uno yang maju calon wakil presiden.
swipe

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merinci kriteria pasangannya sebagai pengganti Sandiaga Salahuddin Uno yang maju calon wakil presiden.

Dua partai pengusung pasangan Anies-Sandi saat Pilgub DKI, yakni Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih berebut kursi bekas Sandiaga Uno. Anies membuka suara terkait syarat sosok yang tepat sebagai pendampingnya untuk empat tahun kedepan.

Selain harus bekerja tuntas untuk melayani warga Jakarta, Anies menginginkan wakilnya nanti tak memikirkan hal lain, apalagi memanfaatkan jabatan untuk komoditas politik.

"Harus fokus konsentrasi di sini, dan Jakarta tidak dipandang sebagai arena politik karena ini disorot," ujarnya di Balai Kota Jakarta, Kamis (20/9).

Kemudian, mantan Menteri Pendidikan itu juga menginginkan wakil yang dapat mengamalkan visi-misi yang dibawanya bersama Sandiaga Uno setahun lalu saat memimpin DKI. Salah satunya membuka lebar peluang kesetaraan dan kesempatan dalam hal apapun.

"Jadi berpihak pada siapa? Pada orang banyak dengan prinsip keadilan. Mudah-mudahan ini jadi pertimbangan Parpol (pengusung)," terangnya.

Partai politik yang dimaksud Anies adalah Gerindra dan PKS yang hingga kini belum mencapai kata mufakat untuk mengusulkan nama kadernya ke meja DPRD DKI.

Kedua partai tersebut sejauh ini saling mengklaim berhak memajukan nama dan dipilih oleh DPRD DKI setelah Sandiaga Uno mendapat restu mundur dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baru-baru ini, Ketua Dewan Syariah Wilayah (DSW) PKS DKI Jakarta, Abdurrahman Suhaimi bersikukuh bahwa partainya memiliki hak yang lebih besar untuk mengusung kadernya mendampingi Anies empat tahun kedepan.

"Kalau bisa calonnya dari kami dua-duanya," kata Suhaimi yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta.

Tak lama berselang keyakinan serupa disampaikan Presiden PKS Sohibul Iman setelah menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Dari pertemuan tersebut Sohibul mengatakan bahwa Gerindra sudah sepakat bahwa kursi wagub DKI merupakan jatah untuk kadernya.

"Dan sampai sekarang tidak berubah. Pak Prabowo mengatakan itu adalah hak PKS," ungkapnya di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Rabu (19/8) kemarin.

Pada kesempatan itu, Sohibul juga menyampaikan bahwa pihaknya  telah menyepakati dua nama untuk disodorkan ke DPRD DKI. Masing-masing adalah  Ahmad Syaikhu, kader PKS yang gagal merebut kursi Jabar 2 pada Pilkada 2018, dan Agung Yulianto yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Umum DPW PKS DKI.

Menyikapi hal tersebut, calon tunggal dari Gerindra, Mohamad Taufik menganggap hal tersebut tak lebih sebagai klaim yang digelontorkan PKS.

"Biarin aja deh (ucapan) Pak Sohibul itu," selorohnya saat ditemui di gedung DPRD DKI Jakarta.

Wakil Ketua DPRD DKI itu tetap meyakini bahwa Gerindra tetap akan menyodorkan namanya untuk mengisi kekosongan kursi wakil gubernur DKI Jakarta.

"Sudah deh, DPD Gerindra itu mencalonkan M. Taufik. DPP Gerindra juga Insha Allah M. Taufik juga," ungkapnya.

img
Akbar Persada
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan