close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Aksi mahasiswa asal Papua yang menolak perlakuan diskriminasi di Bogor pada bulan lalu. Protes mahasiswa Papua masih dilakukan untuk menolak perlakuan diskriminasi./Antara Foto
icon caption
Aksi mahasiswa asal Papua yang menolak perlakuan diskriminasi di Bogor pada bulan lalu. Protes mahasiswa Papua masih dilakukan untuk menolak perlakuan diskriminasi./Antara Foto
Nasional
Senin, 23 September 2019 12:54

Mahasiswa Universitas Cenderawasih kuasai kampus

Awalnya, mahasiswa Universitas Cenderawasih ingin mendirikan posko mahasiswa.
swipe

Polisi menjelaskan kronologi peristiwa yang terjadi di Universitas Cenderawasih (Uncen) sejak dini hari tadi. Ratusan mahasiswa menduduki kampus sejak pukul 03.00 WIT.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan mahasiswa Uncen berniat untuk mendirikan posko mahasiwa yang pulang ke Papua.

“Ada sekitar 100 sampai 300 orang yang menduduki kampus Uncen Abepura sejak pukul 03.00 WIT dini hari tadi,” ucap Dedi saat dikonfirmasi, Senin (23/9).

Kemudian, aparat TNI dan Polri melakukan negosiasi dengan mahasiswa dan rektor. Aparat meminta para mahasiswa kembali ke kediamannya agar situasi kondusif dan tidak mengganggu keamanan.

“Sudah berhasil dinegosiasi atas permintaan rektor dan saat ini para mahasiswa yang menduduki Uncen sudah diangkut untuk meninggalkan kampus,”ujar Dedi.

Polisi akan mendalami apakah ada kaitanya peristiwa di Uncen dengan peristiwa di Wamena. Pasalnya ada provokasi yang terjadi antara mahasiswa tersebut.

Sebelumnya dilaporkan pada pagi Senin (23/9) terjadi aksi massa di Wamena, Papua yang berujung pada perusakan dan pembakaran sejumlah fasilitas umum. Polri dan TNI berusaha meredam situasi di Wamena agar aksi massa tidak menyebar luas ke daerah lain. 

"Beda peristiwanya, tapi inidikasi ke arah keterkaitan masih didalami," tutur Dedi.

Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja menyebut ratusan mahasiswa eksodus dari kota studi luar Papua lah yang ingin mendirikan posko di halaman kampus Uncen Abepura, Kota Jayapura.

"Jadi mereka ini adalah mahasiswa luar Papua yang tanpa izin dari Uncen mau mendirikan posko mahasiswa dan itu tidak dibenarkan," kata Kapolda di Abepura, Kota Jayapura, Senin siang.

Sehingga, kata dia, aparat kepolisian dibantu Brimob BKO Nusantara membubarkan mereka.

"Jadi, kami bubarkan mereka supaya tidak jadi posko dan perkuliahan di Uncen tidak macet. Nah, kami melakukan pendekatan negosiasi supaya persoalan ini tidak jadi keuntungan bagi mereka," kata Kapolda. 

Menurut Kapolda Sidang Umum PBB hari pertama pada hari ini (23/9) menjadi alasan Polri memilih untuk melakukan tindakan persuasif. Irjen Pol Rudolf menegaskan berusaha untuk bernegosiasi untuk memulangkan mereka. Negosiasi dengan kelompok mahasiswa pun bisa berjalan lancar dan tidak terjadi aksi kekerasan.

"Rekan-rekan wartawan bisa lihat, bahwa mereka bubar atau pulang dengan aman dan tidak ada satupun kaca yang pecah di auditorium Uncen," katanya. 

Mantan Kapolda Papua Barat itu mengatakan jumlah mahasiswa eksodus itu sekitar 600 orang. Situasi terkini di Kampus Uncen Abepura dan sekitarnya lengang pascapendudukan mahasiswa eksodus.

"Lumayan jumlahnya, ada 20 mobil (truk) yang angkut dikalikan 30 orang. Mereka kita kembalikan ke Expo Wamena, karena titik kumpul mereka di sana," katanya. (Ant)
 

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Mona Tobing
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan