Satgas Madago Raya mengaku melakukan pengejaran terhadap kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora sejak tiga hari lalu. Pengejaran itu membuahkan hasil dengan dua daftar pencarian orang (DPO) telah dilumpuhkan.
Kasatgas Humas Ops Madago Raya, Kombes Didik Supranoto mengatakan, sebelum baku tembak pihaknya menyergap DPO teroris Poso di camp pegunungan Batu Tiga, Desa Tanalanto Kecamatan Torue, Parigi Moutong, Sulawesi Tengan (Sulteng).
"Upaya pengejaran selama tiga hari tersebut berhasil dan itulah hasilnya," kata Didik dalam keterangan resminya, Senin (12/7).
Didik menjelaskan, pengejaran dilakukan Tim Tri Cakti 3 Satgas Madago Raya yang dikomandoi Letnan Satu Infantri David Manurung. Manurung dan tim awalnya memperoleh informasi dari Satgas Intelijen dan kemudian dikembangkan dilapangan.
Dia menerangkan, dari tempat kejadian perkara disita barang bukti berupa amunisi, bom lontong, kompas, dan bendera. Kemudian, satu anggota MIT diduga ikut tertembak tetapi melarikan diri.
"Tim Kejar Satgas Madago Raya masih melanjutkan pengejaran, memburu dan terus mencari para teroris yang berhasil melarikan diri," ucaonya.
Sementara itu, evakuasi dua DPO teroris yang meninggal juga dilakukan hari ini. Keduanya, akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu guna dilakukan autopsi dan identifikasi.
"Hari ini cuaca agak mendukung dan telah diupayakan evakuasi dua jenazah teroris Poso dan up date terbaru akan disampaikan kembali," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Baku tembak kembali terjadi di Poso antara Satgas Madago Raya dengan Kelompok MIT Ali Kalora. Insiden tersebut terjadi di Pegunungan Batu, Dusun 6 Tokasa, Desa Tanalanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), Minggu (11/7).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulteng, Kombes Didik Supranoto menyatakan, baku tembak terjadi pukul 03.00 WIB. Dari baku tembak itu, dua anggota MIT terkena tembakan. "Dua meninggal dunia," katanya saat dikonfirmasi.