Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengingatkan, kegiatan Kodam Jaya/Jayakarta akan selalu termonitor pemerintah pusat. Sebab, hampir 60% kegiatan Kodam Jaya/Jayakarta terkait pemerintah pusat.
Dijelaskannya, 49% kegiatan lainnya bersama pemerintah daerah.
Kegiatan Kodam Jaya/Jayakarta sendiri, kata dia, lebih banyak bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) daripada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Oleh karenanya, dia pun berpesan kepada Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto agar senantiasa mewaspadai perkembangan situasi di DKI Jakarta.
“Apabila Jakarta goyang, maka akan berpengaruh kepada seluruh wilayah lainnya di Indonesia,” ucapnya saat memimpin serah terima jabatan (Sertijab) Pangdam Jaya/Jayakarta di Mabes TNI AD, Selasa (11/01).
Untuk hari ini, sertijab dilakukan antara Mayjen TNI Mulyo Aji kepada Mayjen TNI untung Budiharto selaku Pangdam Jaya/Jayakarta.
“Saya percayakan kepada Mayjen TNI Untung untuk memimpin Kodam Jaya/Jayakarta, kendalikan seluruh prajurit. Ciptakan rasa aman dan tenteram serta tetap menyikapi setiap situasi, sehingga hal-hal dan langkah antisipasi bisa dilakukan sedini mungkin,” ujar Dudung.
Ia meminta, Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto memberdayakan media untuk komunikasi dengan masyarakat. Sebab, setiap kegiatan yang bersinggungan dengan masyarakat akan berdampak positif bagi keterwakilan TNI Angkatan Darat di Jakarta.
“Lakukan inovasi, Imajinasi dan kreativitas yang positif, yang nantinya akan tercermin bahwa TNI AD betul-betul dicintai dan disayangi oleh masyarakat,” tutur Dudung.
Dudung berharap, pejabat baru untuk selalu menjalin komunikasi dan bersilaturahmi dengan mengunjungi para Purnawirawan TNI AD, LVRI, PPRI, PPAD, PEPABRI, dan sebagainya. Pada acara yang turut dihadiri oleh jajaran pejabat tinggi TNI AD dan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana beserta jajaran pengurus inti tersebut.