close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
KSAD, Jenderal Dudung Abdurachman, yang diduga menistakan agama. Dokumentasi Kostrad
icon caption
KSAD, Jenderal Dudung Abdurachman, yang diduga menistakan agama. Dokumentasi Kostrad
Nasional
Rabu, 14 September 2022 13:54

KSAD Dudung minta prajurit tidak berlebihan tanggapi ucapan Effendi Simbolon

Dudung menyadari sepenuhnya bahwa ucapan Effendi bukanlah tindakan yang mewakili institusi DPR.
swipe

Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman meminta kepada semua prajurit TNI AD untuk tidak berlebihan menyikapi pernyataan Effendi Simbolon. Pernyataan politikus PDI Perjuangan itu dilontarkan dalam rapat pembahasan anggaran antara Komisi I DPR bersama Kementerian Pertahanan dan TNI pada 5 September 2022. 

Pernyataan Dudung itu disampaikan melalui Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Kolonel Arh Hamim Tohari. Pernyataan Effendi yang menyebut 'TNI seperti gerombolan' mengundang kecaman sejumlah prajurit TNI di daerah, bahkan ada yang merekam video kemarahan dan kecaman mereka, lalu viral di media sosial.

Menurut Dudung, saat ini setiap orang bisa menyampaikan dan mengakses informasi melalui media sosial secara langsung dan cepat. Sikap itu terekspose di media sosial kemudian langsung dilihat dan direspons oleh orang lain. 

"Peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi kita semua," kata Dudung dalam keterangan, Rabu (14/8).

Menurutnya, video dari prajurit maupun masyarakat mungkin saja terjadi sebagai reaksi spontan atas pernyataan seorang tokoh di ruang publik yang dianggap memancing kegaduhan. Dudung menyadari sepenuhnya bahwa itu bukanlah tindakan yang mewakili institusi DPR atau partai politik, melainkan sikap individu seseorang. 

"Oleh karenanya, secara internal Kepala Staf Angkatan Darat juga mengimbau para prajurit untuk tidak bereaksi berlebihan," ujarnya.

Sebelumnya pernyataan anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon yang menyinggung TNI seperti gerombolan menuai kecaman dari prajurit itu dilontarkan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi I DPR RI dengan Kemenhan dan TNI di Senayan, Jakarta, Senin (5/9).

Saat itu, petinggi TNI dari Panglima TNI hingga seluruh kepala staf angkatan hadir, kecuali KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. Ketidakhadiran Dudung inilah kemudian menyulut Effendi Simbolon melontarkan kritiknya terhadap TNI.

Effendi mengaku ingin mendapat penjelasan dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. Menurutnya ada ketidakharmonisan antara dua jenderal bintang empat itu.

"Kami banyak sekali ini temuan-temuan ini, insubordinasi, disharmoni, ketidakpatuhan, ini TNI kayak gerombolan ini, lebih-lebih ormas jadinya, tidak ada kepatuhan," ujarnya.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan