Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bersama 60 federasi serikat buruh di tingkat nasional, dan enam konfederasi akan melakukan mogok nasional mulai 6 sampai 8 Desember 2021.
Mogok nasional ini merupakan puncak dari rangkaian aksi unjuk rasa buruh. Pertama, serikat buruh di tingkat daerah akan menggelar aksi unjuk rasa ke kantor gubernur, bupati/walikota, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.
Aksi unjuk rasa digelar mulai besok. Kedua, aksi unjuk rasa yang digelar 60 federasi serikat pekerja di tingkat nasional dan enam konfederasi ke Istana, kantor Kementerian Ketenagakerjaan, DPR. Ini diklaim akan diikuti puluhan ribu buruh.
Ketiga, serikat buruh di tingkat daerah akan menggelar mogok di tingkat daerah. Mereka akan menghentikan proses produksi di daerahnya masing-masing secara bergelombang.
"Puncaknya, tentatif (belum pasti) 6,7,8 Desember adalah mogok nasional, karena kami sudah kehilangan akal sehat terhadap kebijakan pemerintah," ujar Presiden KSPI Said Iqbal dalam konferensi pers virtual, Selasa (16/11).
Mogok nasional direncanakan akan diikuti 2 juta buruh di lebih dari 30 provinsi dan ratusan kabupaten/kota. Ratusan ribu pabrik diklaim akan berhenti produksi.
Buruh akan berunjuk rasa ke kantor-kantor pemerintah. Namun, ada juga buruh yang bertahan di lingkungan pabrik.
Menurutnya, sikap pemerintah saat ini lebih pada memberikan perlindungan kepada kalangan pengusaha daripada buruh. "Ini mengembalikan rezim upah murah jauh lebih buruk daripada era Soeharto di era Orde Baru," ucapnya.