Sopir Ferdy Sambo, Prayogi Iktara Wikaton mengaku pernah menerima titipan dua bilah pisau dan handie talky (HT) dari terdakwa pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua atau Brigadir J, Kuat Ma’ruf. Hal itu diketahui dari persidangan lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu (9/11).
Yogi mengatakan, Kuat memberikan pisau itu setelah Brigadir J tewas ditembak. Tepatnya, hari penembakan pada pukul 21.00 WIB.
“Malam tuh tanggal berapa?” tanya hakim.
“Malam kejadian yang mulia, pada 8 (Juli 2022),” jawab Yogi.
“Jam?” Tanya hakim lagi.
“Lupa yang mulia, kurang lebih hampir jam 9 (malam) yang mulia,” tutur Yogi.
“Pisau apa?” Tanya hakim merinci.
“Kurang lebih seperti pisau dapur yang mulia, kecil. Seingat saya ada dua buah, ada dua pisau,” jawab Yogi merincikan.
“Pisau dan apa tadi?” tanya hakim meyakinkan.
“HT yang mulia, HT kecil,” jelas Yogi.
Kala itu, keduanya berpapasan di gerbang depan rumah dinas. Kuat kemudian meminta dirinya untuk menaruh pisau itu di dapur.
Yogi menyebut langsung menaruh pisau itu ke dapur. Setelahnya, keberadaan Kuat Ma'ruf tidak diketahui Yogi.
Namun, ia menduga, Kuat turut diperiksa malam itu oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan. Kuat diperiksa bersama Bharada E dan Bripka Ricky.
"Seingat saya ada dua bilah (pisau). (Dititipin) saat di gerbang waktu papasan,” tutut Yogi.
Sementara, dari sisi ajudan Adzan Romer terungkap situasi setelah itu peristiwa penembakan terjadi di dalam rumah. Hal itu membuat Romer kaget dan langsung masuk ke dalam rumah.
Ketika masuk, Ricky Rizal, Bharada E, dan Kuat Ma'ruf terlihat di dalam rumah. Posisi Brigadir J sudah tergeletak di lantai dengan telungkup.
"Ada apa?" Tanya Romer ke Richard.
"Saya reflek bang," jawab Richard.
Percakapan keduanya terhenti dengan kehadiran Sambo. Lantas Sambo mengajak mereka untuk berkumpul sembari menegur para ajudannya, Kuat Ma'ruf, dan Prayogi.
"Kalian tidak bisa jaga Ibu," ucap Romer mengulangi perkataan Sambo saat itu.
"Bagaimana kalau ini terjadi kepada anak, istri, atau keluarga kalian? Richard, kamu akan saya bela, walaupun pangkat dan jabatan taruhannya," jelas Sambo.
Akhirnya, Sambo masuk ke dalam kamar untuk menjemput Putri Candrawathi, dan tidak lama disusul dengan Ricky Rizal. Setelah itu, Sambo memerintahkan Ricky untuk membawa Putri kembali ke kediaman di Saguling.