Lagi-lagi, bos Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diringkus oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kali ini, tim penindakan KPK mengamankan direksi BUMN yang begerak di sektor perkebunan dalam operasi senyap di Jakarta.
"Ada dari Direksi BUMN," kata Juru Bicara KPK Febri Dianyah, saat dikonfirmasi, Selasa (3/9).
BUMN yang bergerak di bidang perkebunan adalah PT Perkebunan Nusantara III (Persero). PTPN III merupakan holding BUMN Perkebunan yang membawahi PTPN I, II, IV hingga XIV.
Akan tetapi, mantan aktivis Indonesian Corruption Watch (ICW) itu tidak menjelaskan secara gamblang berapa dan dari BUMN direksi yang diamankan tersebut. Hingga saat ini, tim penindakan KPK masih melakukan pemeriksaan kepada para pihak yang diamankan.
"Sedang dilakukan pemeriksaan di Gedung KPK," tandas Febri.
Untuk diketahui, selain lakukan giat Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Jakarta, tim penindakan KPK juga melakukan operasi senyap di daerah Palembang dan Muara Enim, Sumatera Selatan.
Pada OTT Palembang dan Muara Enim, tim penindakan mengendus adanya praktik suap terkait proyek pembangunan jalan di Sumatera Selatan. Dalam kegiatan itu, KPK amankan empat orang yang terdiri dari unsur kepala daerah, pejabat pengadaan, serta rekanan swasta. Disinyalir, Bupati Muara Enim Ahmad Yani turut diamankan dalam OTT yang dilakukan Senin (2/9) malam itu.
Dari giat operasi senyap itu, KPK turut mengamankan uang sebesar US$35.000. Disinyalir uang merupakan suap terkait sejumlah proyek pembangunan jalan di daerah Sumatera Selatan.
Kegiatan untuk perkara pertama dilakukan di Palembang dan Muara Enim yang diduga terkait dengan sejumlag proyek jalan di Sumsel.
Saat ini, KPK masih melakukan pemeriksaan terhadap para pihak yang diamankan dalam dua OTT tersebut. Hingga berita ini diturunkan, belum terlihat tanda-tanda konfrensi pers KPK terkait dua kegiatan operasi senyap itu.