close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Lagi, Haedar Nashir ditetapkan jadi Ketum PP Muhammadiyah periode 2022-2027. Foto: SS  Youtube
icon caption
Lagi, Haedar Nashir ditetapkan jadi Ketum PP Muhammadiyah periode 2022-2027. Foto: SS Youtube
Nasional
Minggu, 20 November 2022 15:44

Lagi, Haedar Nashir ditetapkan jadi Ketum PP Muhammadiyah periode 2022-2027

Pada penetapan ini, Abdul Mu’ti yang memperoleh suara terbanyak kedua yaitu 2.159 suara juga dipilih menjadi Sekretaris Umum.
swipe

Agenda penetapan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2022-2027 pada Sidang Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Solo, Jawa Tengah telah rampung dilaksanakan pada hari ini, Minggu (20/11). Haedar Nashir yang memperoleh suara terbanyak pada pemilihan 13 formatur PP Muhammadiyah pada Sabtu (19/20) lalu dengan jumlah 2.203 suara, telah sah menjadi Ketua Umum (Ketum) PP Muhammadiyah periode 2022-2027. Ini menjadi kedua kalinya bagi Haedar bertugas sebagai ketum PP Muhammadiyah.

Pada penetapan ini, Abdul Mu’ti yang memperoleh suara terbanyak kedua yaitu 2.159 suara juga dipilih menjadi Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah.

Dalam pidato penetapannya, Haedar menyampaikan PP Muhammadiyah akan tetap menjalankan prinsip perserikatan dengan menjalankan amanat.

“Amanat pertama, kami menjalankan program-program Muhammadiyah yang arahnya kepada proses transformasi yang lebih dinamis di masa yang akan datang,” ungkap Haedar di pidatonya dalam penetapan Ketum dan Sekum PP Muhammadiyah, Minggu (20/11).

Program-program yang dimaksud Haedar adalah program yang dinilai mengarah pada Muhammadiyah unggul berkemajuan dalam berbagai aspek kehidupan.

Kedua, ia menyampaikan bahwa PP Muhammadiyah mengemban tugas untuk mensosialisasikan pandangan Islam berkemajuan dalam risalah Islam berkemajuan yang telah ditetapkan dan kemudian didialogkan melalui berbagai kalangan di dalam maupun luar negeri.

“Ini tujuannya agar Islam yang maju dan mebawa ramaht ke semesta alam menjadi pikiran yang menyebar dan meluas, serta terimplementasi semakin baik di perserikatan. Islam yang membawa damai, menyatukan, dan membangun optimism, serta menghadirkan kemajuan hidup seluruh masyarakat, bangsa, negara, dan kemanusiaan global,” katanya.

Amanat ketiga, disampaikan Haedar adalah PP Muhammadiyah akan terus mendiskusikan dengan berbagai pihak mengenai isu-isu strategis keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal sesuai dengan porsi dan bidangnya. Sehingga hasil Muktamar yang telah dilakukan menjadi masukan-masukan penting berbagai pihak, baik dari pemerintah, lembaga, maupun institusi lainnya di dalam dan luar negeri.

Terakhir, menurutnya adalah kepemimpinan PP Muhammadiyah menjadi satu mata rantai terstruktur dengan pimpinan wilayah daerah, cabang, ranting, bahkan dengan cabang istimewa di luar negeri.

“Sehingga kepemimpinan kami ke depannya harus mampu memobilisasi, mendinamisasi seluruh gerak kepemimpinan secara nasional, yang InsyaAllah setelah Muktamar ini akan diikuti dengan musyawarah daerah, cabang, ranting, yaan ini sudah kita jadwal sedemikian rupa,” tandas Haedar.

Setelah dalam tempo tiga bulan ke depan, seluruh musyawarah tingkat kepemimpinan akan selesai. Ini kat Haedar menjadi peluang bagi PP Muhammadiyah bersama-sama secara nasional menjalankan program-program yang telah diputuskan dalam Muktamar.

img
Erlinda Puspita Wardani
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan