Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta menyebut setiap hari, 110 orang membutuhkan makam di DKI Jakarta. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno memastikan ketersediaan lahan pemakaman Ibu Kota cukup sampai tahun 2035. Terlebih hingga saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menyiapkan lahan pemakaman seluas 429,61 hektare.
"Dari total lahan yang kita miliki, Alhamdulillah bisa mencukup sampai tahun 2035," ujarnya di Balai Kota Jakarta, Jumat (15/12).
Dari total luas tersebut, Sandi menjelaskan, lahan yang siap pakai untuk kebutuhan pemakaman hingga tahun 2019 seluas 38,3 hektare. Sedangkan lahan yang masih perlu dimatangkan untuk memenuhi kebutuhan di tahun 2019 sampai 2029 seluas 208,16 hektare.
"Dan lahan yang belum dibebaskan luasnya 183,15 hekatre untuk memenuhi kebutuhan di tahun 2029 sampai 2035. Mudah-mudahan proyeksi kebutuhan lahan pemakaman bisa dipenuhi," terangnya.
Sementara krisis lahan pemakaman, akan terjadi ketika banyak keluarga yang menginginkan sanak saudaranya dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) favorit yang memang kapasitasnya sudah tidak mencukupi. Hingga akhirnya, terjadi ketimpangan antara ketersediaan lahan dengan kebutuhan.
Padahal, Wagub memastikan, masih banyak TPU yang masih dapat memenuhi kebutuhan yang tersebar di 27 Kecamatan di Jakarta.
"Singkatnya, tidak ada krisis lahan pamakaman, yang saat ini terjadi adalah perbedaan lokasi yang diinginkan dengan ketersediaan yang ada," tandasnya.
Adapun dalam laman Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, dijabarkan ketersediaan 85 blok makam di 18 TPU di seluruh Jakarta. Makam-makam tersebut ditawarkan mulai dari harga Rp40 ribu hingga Rp100 ribu.