Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta Kementerian Kesehatan atau Kemenkes menjalankan arahan Presiden Joko Widodo guna mempercepat informasi hasil uji spesimen coronavirus. Anies juga berharap Kemenkes dapat lebih transparan ihwal status dan identitas orang-orang yang terkait coronavirus.
Hal ini lantaran terjadi lonjakan jumlah pasien positif coronavirus di Indonesia. Merujuk data Kemenkes terbaru, pasien positif COVID-19 per Jumat (13/3) sore, melonjak dua kali lipat dari 34 ke 69 pasien dalam selang waktu dua hari.
"Kami berharap Kemenkes menjalankan arahan pak Presiden, khususnya pada kecepatan dan transparansi hasil pengetesan orang-orang yang diduga memiliki atau terjangkit COVID-19," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (13/3).
"Kami di Jakarta perlu tahu siapa saja, dimana saja, sehingga kita bisa langsung lakukan tracing. Kalau enggak cepat, maka penyebaran lebih luas," katanya.
Untuk membantu Kemenkes memproses lebih cepat hasil uji spesimen terduga COVID-19, Anies mengaku telah mengirim surat ke Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto agar Pemprov DKI dapat melakukan uji mandiri.
Harapannya agar pengujian bisa langsung dilakukan dalam satu hari. Dengan demikian, langkah-langkah yang dilakukan untuk penanganan coronavirus juga dapat dilakukan lebih cepat, terutama pada pasien yang dipastikan terinfeksi.
"Saya sudah kirim surat ke Kemenkes. Di Jakarta ada dua lagi, Eijkman dan laboratorium biologi kedokteran. Kami harap bisa dipakai semua. Karena konfirmasi positif paling banyak di Jakarta," ujar Anies.