Sejumlah keluarga korban telah melaporkan kehilangan keluarga saat terjadi gelombang tsunami yang sempat menghantam wilayah Cinangka dan sekitarnya pada Sabtu (22/12) malam. Jumlah laporan berpotensi terus bertambah.
Anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang Wasis, mengatakan, telah dan terus menerima laporan orang hilang sebanyak 43 orang, yang kesemuanya masih dalam tahap pencarian. "Masih di cari dibeberapa titik," paparnya kepada Alinea.id, Minggu (23/12).
Selain korban hilang, terdapat laporan lainnya yang masuk ke pihaknya. Seperti korban meninggal sebanyak 12 orang, luka ringan 27 orang dan luka berat 12 orang. Itu merupakan data pukul 17.00 WIB dan masih bisa bertambah tergantung hasil pencarian.
Sementara Bupati Serang Ratu Tatu Khasanah bersama aparat TNI dan kepolisian meninjau korban bencana tsunami Anyer di Puskesmas Cinangka untuk memastikan penanganan dan pelayanan berjalan dengan baik.
"Kami hanya ingin memastikan para korban sudah ditangani dan dilayani dengan sebaik-baiknya," kata Tatu saat meninjau Puskesmas Cinangka di Serang, Banten, Minggu.
Tatu mengatakan, jika terdapat korban yang luka berat dan jumlah korban tidak bisa tertampung di Puskesmas agar segera dirujuk ke RSUD Drajat Prawiranegara. "Saya instruksikan, semua harus bergerak. Tangani, layani, dan melakukan penanggulangan bencana dengan baik," katanya.
Untuk memastikan tidak ada korban yang belum ditangani dan mungkin belum ditemukan, Bupati bersama aparat TNI dan kepolisian dengan dibantu para relawan kemudian menyisir jalan Anyer-Cinangka.
Sejak mendapat informasi bencana tsunami di Anyer dan Cinangka, Sabtu (22/12) malam, Bupati Serang langsung mengintruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat agar segera turun ke lokasi bencana.
Selain itu, Pemkab Serang terus berupaya dalam menanggulangi bencana tersebut dengan menerjunkan excavator dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), untuk mempermudah jalur evakuasi karena jalan Cinangka-Anyer terputus. (ant)