Ledakan bom di Bengkulu diduga terkait pilkades

Sebelumnya memang ada permasalahan pilkades, tapi sudah didamaikan.

Ledakan bom di depan rumah Kepala Desa Padang Serunaian, Kecamatan Semidang Alas, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, Sabtu (11/1) pagi, diduga terkait hasil pemilihan kepala desa (pilkades).

"Sebelumnya ada permasalahan pemilihan kepala desa tapi sudah didamaikan. Ternyata hari ini ada kejadian seperti itu (ledakan bom tas). Kayaknya ini lebih pada persoalan personal," ujar Kabid Humas Polda Bengkulu Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Sudarno, Sabtu (11/1).

Kepolisian, sambung Kombes Pol Sudarno, masih terus melakukan pendalaman dan penyelidikan untuk mengetahui secara pasti motif dari ledakan bom tersebut.

"Kalau identitas pelaku belum kita ketahui. Saat ini kita masih fokus melakukan olah TKP. Kita masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab secara pasti," jelasnya.

Daya ledak bom tas ini tergolong rendah alias low eksplosif, dan tidak mengakibatkan kerusakan yang parah di sekitar area ledakan. Namun, bom dalam tas tersebut melukai kaki Halidin, ayah kades terpilih Satria Utama.

"Ledakan ini low eksplosif atau berdaya ledak rendah karena di TKP tidak ada kerusakan dan korbannya juga tidak terlalu parah. Jadi kemungkinan ini bukan ulah jaringan teroris," ujarnya.

Salah satu keluarga korban Suryanto menuturkan tidak pernah mengalami gangguan atau teror, baik di rumah maupun di luar.

"Kalau gangguan tidak ada, orang melempar rumah sebelumnya juga tidak ada. Jadi kami tidak tau," kata Suryanto di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Bengkulu.

Sebelumnya, terjadi ledakan bom tas di depan rumah Kepala Desa Serunaian, Kecamatan Semidang Alas, Kabupaten Seluma, Satria Utama. Bom tas ini melukai ayah dari kades yakni Halidin.

Diketahui, Satria Utama merupakan kades termuda terpilih pada Pilkades 2019, di Kabupaten Seluma. Pelantikan kades terpilih dilakukan Desember 2019. (Ant)