close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Sejumlah pelajar mengikuti unjuk rasa menolak UU KPK dan RUU KUHP yang berujung ricuh di Jalan Tentara Pelajar, Palmerah, Jakarta, Rabu (25/9)./ Antara Foto
icon caption
Sejumlah pelajar mengikuti unjuk rasa menolak UU KPK dan RUU KUHP yang berujung ricuh di Jalan Tentara Pelajar, Palmerah, Jakarta, Rabu (25/9)./ Antara Foto
Nasional
Senin, 30 September 2019 17:41

Lempari polisi, pelajar ditembaki gas air mata di Palmerah

Para pelajar melempari polisi dengan botol dan batu dari sekitar rel di Stasiun Palmerah.
swipe

Kericuhan sudah pecah dalam aksi demonstrasi yang dilakukan sejumlah elemen masyarakat di Gedung DPR/MPR RI. Di dekat pintu belakang Gedung DPR, di Jalan Tentara Pelajar, Jakarta Barat, demonstran terlibat bentrok dengan polisi.

Para demonstran yang didominasi pelajar berseragam putih-abu, terus melempari aparat dengan batu dan botol. Massa yang terkonsentrasi di tengah perlintasan rel kereta api, memanfaatkan kerikil untuk menyerang aparat. 

Polisi membala provokasi massa dengan menembakkan gas air mata. Mobil water cannon yang telah bersiaga, juga ditembakkan untuk memecah konsentrasi massa. 

Para demonstran akhirnya dapat dipukul mundur hingga ke arah Jalan Palmerah Selatan dan Jalan Tentara Pelajar arah Slipi. 

Akibat peristiwa ini, stasiun Palmerah berhenti beroperasi. Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa mengatakan, pihaknya menghentikan seluruh perjalanan KRL dari dan menuju Stasiun Tanah Abang Jakarta. Hal ini dilakukan karena kereta tak dapat melalui lintas Palmerah.

"Keputusan ini ditetapkan mulai pukul 16.40 WIB," kata Eva, Senin (30/9).

PT KAI Daop 1 Jakarta menempatkan hingga 80 petugas untuk mengamankan jalur rel dan prasarana stasiun. Petugas juga dikerahkan untuk melakukan pemantauan keamanan jalur kereta api, dengan berkoordinasi bersama petugas kepolisian.

"Kami mengimbau warga yang akan menuju area lintas barat seperti Serpong, Maja, Rangkasbitung jika tetap ingin menggunakan kereta dapat langsung menuju Stasiun Kebayoran atau dapat menggunakan moda transportasi lainnya," kata Eva. (Ant)

img
Gema Trisna Yudha
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan