close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Tim relawan mengevakuasi warga korban banjir di Kelurahan Paccerakkang, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (22/1)./ Antara Foto
icon caption
Tim relawan mengevakuasi warga korban banjir di Kelurahan Paccerakkang, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (22/1)./ Antara Foto
Nasional
Rabu, 23 Januari 2019 14:03

Logistik dan personel Tagana dikirim bantu korban banjir Sulsel

Total bantuan tahap pertama Kemensos untuk korban banjir Sulsel senilai Rp874.517.200.
swipe

Kementerian Sosial mengirimkan bantuan logistik dan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk membantu korban banjir dan longsor di Sulawesi Selatan. Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, tim sudah bergerak menuju lokasi terdampak bencana.

"Ada 450 personel Tagana yang membantu proses evakuasi warga yang terjebak banjir," kata Mensos Agus Gumiwang di Jakarta, Rabu (23/1).

Dia menjelaskan, 450 personel yang dikerahkan terdiri dari 100 personel Tagana Gowa, 200 Tagana Makassar, dan masing-masing 50 personel dari Tagana Maros, Pangkep, dan Barru. Kemensos juga menurunkan dua perahu karet di Gowa dan satu di Makassar.

Agus mengatakan, pihaknya juga telah mengirim bantuan tahap pertama ke Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan. Bantuan yang dikirim berupa 1.400 paket makanan dan lauk pauk, 15 ribu bungkus mie instan, 1 unit tenda serbaguna keluarga, 300 lembar tenda gulung, 50 unit velbed atau tempat tidur lipat, dan 100 lembar kasur.

Selain itu, Kemensos juga mengirimkan 600 paket peralatan keluarga, 250 paket peralatan dapur keluarga, 200 lembar selimut, dan 100 paket sandang. Agus menyebut, total bantuan tahap pertama ini senilai Rp874.517.200.

"Saat ini sudah ada dua titik dapur umum di Kota Makassar, masing-masing di Paccerakkang dan Perumahan Bumi Tamalandrea Permai. Sementara satu dapur umum di Gowa ada di Pasar Sentral Sungguminasa," kata Mensos.

Ada enam kabupaten dan satu kota yang dilanda banjir, yaitu Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Barru, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Sopeng, dan Kota Makassar.

"Kondisi terparah ada di Gowa dan Makassar akibat curah hujan yang tinggi selama dua hari berturut-turut dan sungai Jeneberang yang sungai terpanjang di Sulawesi Selatan meluap," kata Agus.

Berdasarkan data Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan hingga Rabu (23/1) pukul 09.00 WIB, terdapat 2.121 warga yang mengungsi di Kabupaten Gowa. Adapun warga yang harus mengungsi di Makassar tercatat lebih dari 1.000 jiwa.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan, Fitriani, menyatakan sawah dan ladang juga terdampak bencana banjir. Ada 13.792 hektare sawah dan ladang yang terkena banjir. Jumlah tersebut terdiri dari 8.332 hektare di Kabupaten Maros dan 5.469 hektare di Kabupaten Gowa.

"Semoga air cepat surut dan tidak lebih dari empat hari, sehingga tidak terjadi gagal panen," harapnya.

img
Gema Trisna Yudha
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan