close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
BMKG melaporkan gempa susulan yang dirasakan terjadi dua kali yaitu 5,4 SR dan 6,5 SR. pada Minggu (19/8) di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). / Antara Foto
icon caption
BMKG melaporkan gempa susulan yang dirasakan terjadi dua kali yaitu 5,4 SR dan 6,5 SR. pada Minggu (19/8) di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). / Antara Foto
Nasional
Minggu, 19 Agustus 2018 13:54

Lombok kembali diguncang gempa, Rinjani longsor

Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali diguncang dua gempa bumi 5,4 SR dan 6,5 SR membuat lereng Gunung Rinjani longsor.
swipe

Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali diguncang dua gempa bumi 5,4 SR dan 6,5 SR membuat lereng Gunung Rinjani longsor.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan gempa susulan kembali mengguncang wilayah Lombok. 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa susulan yang dirasakan terjadi dua kali yaitu 5,4 SR dan 6,5 SR. 

Gempa pertama dengan kekuatan 5,4 SR terjadi pada pusat gempa 25 kilometer timur laut Lombok Timur dengan kedalaman 10 pada Minggu (19/8) pukul 10.06 WIB. Kemudian gempa kedua dengan kekuatan 6,5 SR dengan episentrum 32 km timur laut Lombok Timur NTB pada kedalaman 10 km pada hari yang sama (19/8) pukul 11.06 WIB. 

"Gempa tidak berpotensi tsunami," kata dia dalam keterangan resmi yang diterima Alinea.id, Minggu (19/8).

Dia menjelaskan, posko BNPB telah melakukan analisis dan konfirmasi dampak gempa Lombok ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Guncangan gempa dirasakan keras selama 4-8 detik di Kabupaten Lombok Timur, Lombok Utara, Lombok Barat dan Lombok Tengah. 

Guncangan sedang selama 4-6 detik dirasakan di Kota Mataram, Kota Denpasar, Jembrana, Karangasem, Badung, Gianyar, Bangli, Tabanan, Klungkung dan Buleleng.

Dilaporkan, masyarakat panik dan berhamburan ke luar rumah atau tenda pengungsian di Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Barat. Belum ada laporan kerusakan dan korban jiwa akibat gempa.

Dia menjelaskan, guncangan paling keras dirasakan di Lombok Timur. Masyarakat di Sembalun Lombok Timur, yang sedang bekerja di kebun dan berkendara motor di jalan, segera berlarian mencari tempat aman. Mereka meninggalkan kebun dan sepeda motornya dan berkumpul di tempat aman. 

Berdasarkan laporan Babinsa, sambungnya, beberapa kerusakan rumah dan bangunan di Desa Korleko Selatan seperti menara Masjid Babussalam Dusun Lembak Daya Kecamatan Sembalun. Dua kios di depan kantor Desa Madaen roboh. Rumah masyarakat yang sebelumnya masih tegak namun rusak, akhirnya roboh akibat gempa 6,5 SR.

"Tidak ada laporan korban jiwa dan kerusakan. Masyarakat bertambah trauma dengan gempa-gempa susulan, apalagi gempa yang dirasakan keras," kata dia.

Dari Bali dilaporkan, masyarakat dan wisatawan merasakan guncangan ringan hingga sedang. Sebagian segera keluar rumah dan bangunan, namun tidak ada kepanikan. Belum ada laporan dampak gempa di Bali.

Longsor di Rinjani

Dampak gempa 6,5 SR telah menyebabkan longsor di beberapa titik lereng Gunung Rinjani, seperti di Bukit Pegangsingan dan Bukit Anak Dara Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur. 

Material batu-batu dari bagian atas gunung longsor menuruni lereng sehingga menimbulkan debu di lereng Gunung Rinjani. Tidak ada korban jiwa karena Taman Nasional Gunung Rinjani sampai saat ini masih ditutup. 

Dia memastikan, tidak ada aktivitas masyarakat dan wisatawan di dalam Gunung Rinjani. Namun demikian petugas SAR akan melakukan penyisiran setelah gempa nantinya.

BPBD bersama aparat TNI, Polri, Basarnas, Tagana, SKPD, PMI, relawan dan lainnya masih melakukan pemantauan dampak gempa. "Laporan akan disampaikan kepada media, masyarakat dan berbagai pihak jika telah menerima laporan di lapangan," jelasnya.

img
Sukirno
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan