Jalan utama penghubung Bandung-Cianjur Selatan, Jawa Barat, terputus akibat longsor yang menutupi jalan sepanjang 20 meter setelah tebing setinggi 15 meter di pinggir jalan ambruk.
Ambruknya tebing Citatang setinggi 15 meter di kampung Cigarogol, desa Naringgul, kecamatan Naringgul, seiring turunnya hujan dengan intensitas tinggi dan lama.
"Saya tidak tahu persis, namun saat hendak melintas menuju Bandung dari Cianjur, landasan jalan sudah tertutup longsor dengan panjang hampir 20 meter. Ketinggian material menutup jalan setinggi empat meter," kata Hasan (37) salah seorang pengguna jalan pada Minggu (11/11).
Akibatnya puluhan kendaraan yang sebagian besar membawa hasil bumi untuk dijual ke Bandung tepatnya ke Pasar Caringin, tidak dapat melintas. Hingga saat ini aparat desa, kecamatan dan warga sekitar berusaha menyingkirkan material longsor.
"Harapan kami jalan dapat kembali dilalui dan dinas terkait segera menurunkan alat berat agar jalan dapat dibuka karena saat ini upaya menyingirkan material longsor hanya mengunakan alat seadanya," kata Hasan.
Kapolsek Naringgul melalui anggotanya Aiptu Heri Sobari, mengatakan upaya menyingkirkan material longsor langsung dilakukan berbagai pihak ketika mendapat laporan dari warga soal putusnya jalur Cianjur-Bandung untuk kesekian kalinya akibat longsor.
"Longsoran tanah bercampur batu dan pohon berbagai ukuran menutup akses jalan nasional yang menghubungkan Cianjur-Bandung, di kampung Cigarogol, desa Naringgul, akibat hujan yang turun deras selama hampir 12 jam," katanya.
Pihaknya sudah berkordinasi dengan PU Binamarga agar segera menurunkan alat berat guna membuka kembali akses utama penghubung antar kabupaten karena selama ini jalan tersebut merupakan akses yang cukup padat terutama menjelang malam.
"Setiap sore hingga malam jalur tersebut merupakan jalur utama warga untuk menjual hasil bumi ke Bandung dan kota lain di luar Cianjur. Kami sudah berkordinasi dengan Binamarga untuk mengirim alat berat," katanya. (Ant)