Kota Bogor alami lonjakan kasus Covid-19 dalam satu minggu terakhir ini. Wali Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar), Bima Arya Sugiarto mengungkapkan, kondisi daerahnya semakin mengkhawatirkan karena transmisi lokal coronavirus.
Pasalnya, transmisi lokal telah memasuki ranah keluarga. "Satu hal yang kita khawatirkan hari ini terjadi. Tetapi, sekarang yang nomor satu adalah (klaster) keluarga. Transmisi lokal yang terjadi di Bogor, ada 34 keluarga yang menyumbangkan 139 kasus baru," kata Bima Arya, dalam diskusi virtual, Jumat (21/8).
Transmisi lokal di ranah keluarga turut menyebabkan lonjakan kasus di tingkat kota. Bima Arya menyebut, selama seminggu terakhir peningkatan kasus baru Covid-19 di Bogor selalu di atas 10 kasus.
Padahal, setiap hari biasanya rata-rata penambahan kasus baru di bahwa lima kasus. "Kadang-kadang. sampai 12 kasus baru. Sementara itu, kami pelajari polanya," ucapnya.
Dia menjelaskan, sebesar 23% kasus Covid-19 di Bogor merupakan pasien bergejala. Sedangkan, sebesar 48% kasus di Bogor, merupakan hasil pelacakan pasien bergejala.
"Ini pasien Covid-19 bergejala akan diinterogasi secara habis-habisan. Setengah mati interogasinya. Dikejar terus. Kalau dia tidak ingat, dibantu tetangga," tutur Bima Arya.
Menurut Bima Arya, sebagian besar kasus Covid-19 di Bogor menimpa anak-anak dan lansia, mereka juga tidak melakukan perjalanan atau beraktivitas di luar rumah.
Dia menjelaskan, lansia dan anak-anak terpapar orang-orang usia produktif yang membawa virus ke rumah. "Yang di atas 50 tahun dan di bawah 20 tahun ini tidak ke mana-mana, tetapi mereka terpapar. Ketika kami cek. Ternyata membawa virus," kata Bima Arya.
Hingga Kamis (20/8), laporan data harian Covid-19 Dinas Kesehatan Kota Bogor, telah mencatat sebanyak 457 kasus. Dari total kasus tersebut, sebanyak 274 kasus positif berhasil sembuh. Sedangkan 26 kasus positif berujung meninggal dunia. Sisanya, 184 kasus positif masih keadaan sakit atau dalam perawatan di rumah sakit.