close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. foto Kementerian ATR
icon caption
Ilustrasi. foto Kementerian ATR
Nasional
Jumat, 22 Oktober 2021 15:25

LPSK dukung pemberantasan mafia tanah

Perebutan lahan yang kerap terjadi saat ini adalah bom waktu dari persoalan yang tidak diselesaikan secara serius di masa lalu.
swipe

Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Hasto Atmojo Suroyo mendukung langkah pemerintah dalam memerangi aksi mafia tanah di Indonesia dan siap memberikan perlindungan kepada masyarakat yang menjadi korban.

Menurutnya, langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadikan Badan Pertanahan Nasional (BPN) setingkat kementerian dan menggabungkannya dengan urusan tata ruang sudah tepat, terlebih untuk memerangi kasus mafia tanah.

"Namun sayangnya, belum ada catatan prestasi BPN yang cukup siginifikan sejak pelembagaan itu berjalan untuk mewujudkan kesungguhan pemberantasan mafia tanah," kata Hasto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (22/10).

Suroyo berpendapat, konflik sengketa atau perebutan lahan yang kerap terjadi saat ini adalah bom waktu dari persoalan yang tidak diselesaikan secara serius di masa lalu. Oleh karena itu, ia mengimbau seluruh pemangku kepentingan seperti Kementerian ATR/BPN dan kepolisian dapat meningkatkan sinergi dan bekerja lebih serius untuk menjawab kritik kencang yang belakangan muncul di ruang publik.

Hasto mengatakan, diperlukan upaya perbaikan yang progresif dan berfokus pada upaya pemberantasan mafia tanah. Menurut dia, persoalan tanah saat ini bukan hanya terjadi di daerah, melainkan juga muncul di perkotaan. Banyak tanah tidak termanfaatkan, bahkan pada area bisnis di Jakarta akibat sengketa kepemilikan.

"Banyak kerugian dari sengketa kepemilikan tanah di Jakarta, misalnya, siapa yang membayarkan pajak tanah itu? Selain itu, tanah-tanah itu sebetulnya bisa digunakan untuk membangun fasilitas yang bermanfaat serta menyerap tenaga kerja" ujar dia.

LPSK, tambah Hasto, sering mendapatkan permohonan perlindungan kasus-kasus yang disebabkan sengketa lahan dan sepak terjang mafia tanah saat ini. Konflik tanah sering kali menyebabkan orang mendapatkan ancaman hingga mengalami kekerasan seperti penganiayaan dan penyiksaan. Dengan demikian, dia menegaskan LPSK bersedia dan siap melindungi masyarakat yang merupakan korban para mafia tanah.

"Sebagai representasi negara untuk melindungi saksi dan korban, kami siap memberi perlindungan bagi warga korban mafia tanah itu," pungkas Hasto Atmojo.

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan